Pandemi Corona Dituding Jadi Kesempatan Promosikan Aborsi, PBB Menjawab

- 22 Mei 2020, 14:43 WIB
ILUSTRASI bayi.*
ILUSTRASI bayi.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - PBB, Kamis 21 Mei 2020 waktu New York membantah tuduhan Amerika Serikat yang menyebut PBB memanfaatkan pandemi virus corona sebagai peluang mempromosikan aborsi.

PBB mengupayakan rencana penanganan virus corona senilai 6,7 miliar dolar atau sekira Rp 99,59 triliun.

PBB sejauh ini telah menerima satu miliar dolar atau sekira Rp 14,86 triliun. Sebanyak 172,9 juta dolar di antara didapat dari Amerika Serikat.

Data Reuters menunjukkan, virus corona telah menginfeksi sekira 5 juta orang dan menyebabkan hampir 327.000 kematian di seluruh dunia.

Baca Juga: Seorang Wali Kota Pura-pura Meninggal Berbaring di Peti Mati, Hindari Penangkapan Terkait Corona

"Tuduhan bahwa kami sedang memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai peluang mempromosikan aborsi, tidak benar," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric seperti dilaporkan Antara.

"Saat kami mendukung layanan kesehatan, yang mencegah jutaan perempuan meninggal selama kehamilan dan persalinan dan melindungi masyarakat dari infeksi seksual menular, termasuk HIV, kami tidak berusaha mengesampingkan hukum nasional," katanya.

Dalam surat kepada Sekjen PBB Antonio Guterres, penjabat Administrator USAID John Barsa menyinggung rencana PBB, yang diumumkan dua bulan lalu, menjadikan layanan kesehatan seksual dan reproduktif sama pentingnya dengan kerawanan pangan, layanan kesehatan esensial, gizi buruk, tempat tinggal, dan sanitasi.

Baca Juga: Prihatin Daging Babi Terlanjur Dikonsumsi Selama 1 Tahun, NU Pertanyakan Kinerja Pemkab Bandung

Washington telah lama menganggap layanan kesehatan seksual dan reproduksi sebagai sinyal hijau untuk aborsi.

"PBB seharusnya tidak memanfaatkan krisis ini sebagai peluang mendorong akses aborsi sebagai 'layanan esensial'," ujar Barsa.

Dia mengatakan hal paling mengerikan dari rencana tersebut adalah menyerukan distribusi yang luas obat-obatan yang memicu aborsi, persediaan (alat) aborsi, serta promosi aborsi.

Baca Juga: Asteroid 1997 BQ Telah Melintas Dekat Bumi, LAPAN Nilai Potensinya Berbahaya

Rencana PBB saat ini adalah membantu 63 negara, terutama di Afrika dan Amerika Latin, memerangi penyebaran dan destabilisasi dampak pandemi virus corona.

Guterres menyampaikan keprihatinan atas dukungan yang tidak memadai bagi negara miskin dan kurangnya kepemimpinan dari negara-negara besar dalam perang melawan virus corona.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x