PR DEPOK – Dalam perang melawan Ukraina, Vladimir Putin dikabarkan menempatkan pasukan nuklir Rusia dengan status siaga tinggi.
Keputusan Rusia menempatkan pasukan nuklir melawan Ukraina lantas ditanggapi oleh Amerika Serikat (AS).
AS mempersiapkan pesawat saudara Air Force One atau dikenal dengan julukan "pesawat kiamat".
Baca Juga: Tak Lagi Dukung Rusia, China Disebut Balik Arah Mendukung Ukraina karena Alasan Ini
Pesawat tersebut disiapkan 4 jam setelah Vladimir Putin menempatkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi dalam melawan Ukraina.
Dikutip Pikrianrakyat-Depok.com dari Daily Mail, situs pelacakan penerbangan militer menunjukkan pesawat kiamat berangkat dari pangkalan Angkatan Udara AS di Lincoln, Nebraska, pada Senin malam.
Pesawat kiamat yang dikenal E-4B melakukan penerbangan pelatihan dengan pesawat militer khusus lainnya.
Baca Juga: Eropa Diguncang Rusia Akibat Invasi, Joe Biden Temui Presiden Finlandia
Latihan penerbangan tersebut berlangsung selama 4,5 jam menuju Chicago sebelum kembali ke pangkalan Nebraska.
Tampaknya menjadi penerbangan pelatihan yang tidak biasa karena bergabung dengan dua jet "Cobra Ball" yang dapat melacak lintasan rudal balistik, serta pesawat militer lainnya.
Pentagon tidak menanggapi permintaan komentar tentang tujuan latihan tersebut.
Baca Juga: Vladimir Putin Yakin Operasi Militer Rusia di Ukraina Telah Berjalan Sesuai Rencana
Akan tetapi, penerbangan Doomsday itu terjadi hanya sehari setelah Vladimir Putin mengatakan dia telah menempatkan pasukan nuklir Moskow pada rezim khusus tugas tempur sebagai tanggapan atas pernyataan agresif dari anggota aliansi pertahanan NATO.
Juru bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov melangkah lebih jauh pada hari Senin dan menyalahkan eskalasi pada Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss.
Untuk diketahui, pesawat kiamat dirancang untuk melindungi presiden dan pejabat negara AS.
Pesawat kiamat dilengkapi pusat komando khusus untuk presiden dan pejabat tinggi termasuk Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan AS dalam kasus perang nuklir atau keadaan darurat nasional.
Pesawat ini memiliki kemampuan unik yang tidak dapat diduplikasi oleh pesawat lain yang digunakan Angkatan Udara.
Pesawat E-4B Doomsday mengikuti Presiden Amerika Serikat selama perjalanannya, baik domestik maupun internasional.
Baca Juga: Soal Perang Rusia-Ukraina, Analisis Sebut Negara-negara Teluk Hati-hati dalam Menavigasi Perang
Pesawat yang dijadwalkan mencapai masa pakainya pada tahun 2039, telah beroperasi sejak tahun 1980.
E-4B dioperasikan oleh First Airborne Command and Control Squadron dari 595th Command and Control Group dikoordinasikan oleh United States Strategic Command dan ditempatkan di dekat Omaha, Nebraska, di Offutt Air Force Base.
Ketika presiden berada di AS, pesawat Doomsday dijaga agar mesinnya menyala setiap saat dan siap di pangkalan Offutt 24 jam sehari.
Baca Juga: Dukung Perdamaian Ukraina, 150 Radio Eropa Serentak Putar Lagu Give Peace a Chance Karya John Lennon
Jika Presiden AS pergi ke luar negeri, E-4B mengikuti dan dikenal oleh kru sebagai Air Force One When It Counts.
Apabila keadaan darurat, salah satu dari empat pesawat dapat segera bertemu dengan Air Force One.
Armada E-4 pertama kali dioperasikan pada 1970-an selama perang dingin.
Diyakini bahwa pesawat-pesawat ini adalah cara terbaik untuk menjaga keamanan presiden jika terjadi serangan nuklir.***