"Gelombang serangan rudal terbaru datang saat kegelapan turun," kata penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovich di televisi.
Serangan itu menghancurkan harapan bahwa lebih banyak orang bisa lolos dari pertempuran di Ukraina.
Sementara itu, makanan, air, obat-obatan dan hampir semua persediaan lainnya sangat terbatas di kota pelabuhan selatan Mariupol.
Pasukan Rusia dan Ukraina telah menyetujui gencatan senjata 11 jam yang akan memungkinkan warga sipil dan yang terluka dievakuasi, tetapi serangan Rusia dengan cepat menutup koridor kemanusiaan, kata pejabat Ukraina.
"Tidak boleh ada 'koridor hijau' karena hanya otak orang Rusia yang sakit yang memutuskan kapan harus mulai menembak dan kepada siapa," kata penasihat Kementerian Dalam Negeri Anton Gerashchenko.***