Niat Dukung Protes Kematian George Flyod dengan Hitamkan Wajah, Influencer Ini Malah Dihujat

- 2 Juni 2020, 13:54 WIB
Ken Francisco De Dios mendapat kecaman setelah berbagi foto dirinya dengan wajah hitam, sebagai bentuk dukungan protes atas kematian George Flyod.
Ken Francisco De Dios mendapat kecaman setelah berbagi foto dirinya dengan wajah hitam, sebagai bentuk dukungan protes atas kematian George Flyod. /The Sun

PR DEPOK - Para demonstran di Amerika Serikat (AS) terus memberikan aksi protesnya atas kematian George Floyd. Aksi protes kini sudah merebak ke beberapa wilayah di AS.

George Floyd tewas akibat lehernya ditindih dengan lutut polisi kulit putih di Minnesota, AS.

Dalam rekaman video yang beredar, George Floyd (46) terdengar terengah-engah 'Aku tidak bisa bernafas' sebelum ia meninggal.
 
Baca Juga: Simak Mekanisme Pendaftaran UTBK SBMPTN 2020 Bagi Calon Mahasiswa Baru

Sebagai bentuk partisipasi dalam demonstrasi bertajuk Black Lives Matter, salah seorang Influencer asal Filipina, Ken Francisco De Dios mengunggah foto wajah hitamnya di akun media sosial Twitter miliknya, pada Minggu, 31 Mei 2020.

Influencer tersebut sengaja menghitamkan wajah sebagai bentuk dukungan protes atas kematian George Floyd.

Namun, bukan mendapat dukungan, ia malah dihujat habis-habisan oleh netizen.
 
Baca Juga: Usai Donald Trump Bersumpah Bawa Pasukan Militer, Aksi Protes Demonstran Semakin Memanas di LA

Ken mengunggah foto dirinya dengan mengenakan rambut palsu lengkap dengan riasan tebal berwarna hitam. Dalam unggahannya Ken menuliskan Black Lives Matter.

Dikutip PR Depok dari Daily Mail, kicauan itu membuat kemarahan dari para pengikutnya, karena unggahan tersebut dinilai buruk.

“Sayang sekali make up tidak bisa memperbaiki bagian dalam. Tolong jangan samakan BLACKLIVESMATTER dengan cara ini,” tulis pengguna Twitter.
 
Baca Juga: Goa Aborigin Berusia 46.000 Tahun Dihancurkan, Perusahaan Tambang Ini Minta Maaf

"Sangat sulit bagi seseorang untuk memahami masalah rasisme yang kompleks di Amerika kecuali Anda tahu dan memahami sejarah mereka. Dia perlu dididik,” ujar pengguna yang lain.

Akan tetapi ada juga yang berpendapat, "Orang Filipina juga pernah dijajah bangsa Eropa."

Ken, yang tampaknya telah menghapus akun Twitter dan Instagram-nya, muncul di media sosial Facebook untuk meminta maaf.
 
Baca Juga: Jokowi Akan Buka Sekolah dan Tempat Ibadah dengan Tahapan Sangat Ketat

“Bukan niat saya untuk meniru siapa pun dari budaya atau ras. Sebagai seorang seniman, saya menggunakan karya seni saya untuk menjadi bagian dari kampanye dan menggunakannya sebagai suara yang berarti kehidupan,” kata Ken dikutip PR Depok dari Daily Mail.

Dari kejadian tersebut, Ken mengaku akan belajar lebih banyak tentang hal-hal seperti itu dan lebih menjaga diri, sehingga tidak membuat kesalahan ceroboh untuk kedepannya.

"Aku berterima kasih kepada mereka yang memberitahuku di bagian komentar. Terima kasih dan Tuhan memberkati," demikian permintaan maaf dari Ken.
 
Baca Juga: Hasil Autopsi Baru: George Floyd Meninggal karena Sesak Napas, Bertentangan dengan Laporan Resmi

Sebelumnya, seorang pria yang memiliki tato peta Indonesia di lengannya yang juga ikut dalam aksi protes mendapatkan hujatan, setelah fotonya tersebar di beberapa media asing dan media sosial.

Terlihat dalam foto, pria tersebut sedang melemparkan sesuatu ke salah satu toko yang berada di pinggir jalan.

Atas kejadian tersebut, akhirnya pria yang diketahui bernama Rainey A. Backues telah meminta maaf pada penduduk Amerika Serikat dan masyarakat di Indonesia yang berada di Philadelphia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x