PR DEPOK - Baru-baru ini rumah sakit kota Mariupol, Ukraina dilaporkan terkena serangan rudal dari Rusia.
Serangan rudal tersebut menewaskan tiga orang, termasuk seorang bocah, yang berada di rumah sakit bersalin di kota Pelabuhan, Ukraina.
Menanggapi hal tersebut, Twitter telah menghapus sebuah cuitan dari Kedutaan Besar Rusia di Inggris, tentang pemboman sebuah rumah sakit anak-anak di Mariupol.
Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Gelombang 23 Kapan Cair? Simak Jadwalnya dan Ikuti Langkah Berikut Ini
Hal tersebut menambahkan bahwa, akun Twitter kedutaan Rusia tersebut melakukan pelanggaran dengan menyangkal bahwa peristiwa tersebut adalah berita bohong.
"Tiga orang termasuk seorang anak tewas dalam serangan udara hari Rabu di rumah sakit bersalin dan anak-anak di kota Ukraina," kata Volodymyr Zelenskiy, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari NDTV.
Juru bicara Twitter juga menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil tindakan tegas, terhadap cuitan dari Kedutaan Besar Rusia tersebut.
Baca Juga: Nyaris Adu Pukul, Hubungan Neymar dan Donnarumma Retak di Ruang Ganti Pemain
"Kami mengambil tindakan penegakan terhadap Tweet yang Anda rujuk karena melanggar Peraturan Twitter, khususnya kebijakan Perilaku Kebencian dan Perilaku Menyesatkan kami terkait dengan penolakan peristiwa kekerasan," tutur juru bicara Twitter.