Meski demikian, Palang Merah Internasional melaporkan ratusan ribu orang di Mariupol menghadapi situasi kemanusiaan yang "semakin mengerikan dan putus asa".
Bahkan, orang-orang di Mariupol "mulai saling menyerang untuk mendapatkan makanan" dan banyak orang melaporkan tidak memiliki makanan untuk anak-anak mereka.
Sementara itu, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan akan membuka koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk mengungsi dari Kyiv, Kharkiv, Sumy, Chernihiv dan Mariupol.***