PR DEPOK - Seorang mahasiswa asal Palestina, Samar Aita pernah dilanda tiga kali peperangan di Jalur Gaza sebelum pindah ke Ukraina empat tahun lalu.
Setelah itu dia pun memutuskan untuk pindah ke Ukraina dari Gaza demi menyelesaikan studi teknik komputernya.
Namun tak pernah dia bayangkan, ternyata kini Aita harus dibayangi lagi oleh peperangan di Ukraina sama halnya sepeti di Gaza dulu.
Wanita Palestina berusia 21 tahun itu sekarang terpaksa harus kembali ke keluarganya di Rafah, sebuah kota di Gaza selatan.
Dirinya harus kembali ke Gaza setelah melarikan diri dari Kharkiv, sebuah kota di timur laut Ukraina karena invasi Rusia.
"Saya tidak pernah berharap saya akan pergi dari satu perang ke perang lainnya, dari pemboman ke pemboman, dari pemindahan ke pemindahan dan dari perlindungan ke perlindungan," ucap Aita dikutip PR Depok dari Reuters.
Menurut Aita, Ukraina sebelumnya adalah negara yang sangat tenang dan aman, tetapi kali ini dia harus terbayang kembali peperangan yang menimpanya.