Covid-19 Meningkat di China, Sejumlah Kota Terapkan Lockdown Usai Temukan Kasus Tanpa Gejala

- 5 April 2022, 11:27 WIB
Ilustrasi para petugas kesehatan yang didatangkan dari penjuru China ke Kota Shanghai.
Ilustrasi para petugas kesehatan yang didatangkan dari penjuru China ke Kota Shanghai. /Reuters

PR DEPOK - Pandemi Covid-19 dunia belakangan ini masih terus meningkat di sejumlah kota besar di China.

Shanghai yang merupakan pusat keuangan utama China telah memperpanjang pembatasan transportasi pada Selasa, 5 April 2022.

China dilaporkan telah melakukan satu hari pengujian intensif di seluruh kota besarnya setelah lonjakan 13.000 kasus Covid-19 tanpa gejala.

Baca Juga: Lebih dari 10.000 Petugas Kesehatan China Siap Bantu Kendalikan Kasus Covid-19 yang Melonjak di Shanghai

Setelah awalnya Shanghai sedikit demi sedikit kembali pulih dari gangguan ekonomi, kini i memberlakukan penguncian dua tahap pekan lalu.

Pihak berwenang memegang peranan kunci, untuk menahan wabah yang telah mengganggu seluruh dunia itu.

Lockdown sementara awalnya hingga hari Selasa di distrik barat, tetapi sekarang telah diperpanjang hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Shanghai melaporkan rekor 13.086 kasus baru virus corona tanpa gejala pada Senin, 4 April 2022, sedangkan pada Selasa dikabarkan telah ada 8.581 kasus baru.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah SD, SMP, dan SMA, Hanya Modal KTP dan KK Bisa Dapat Bantuan Rp4,4 Juta

Kasus baru tersebut diketahui, setelah dilakukan lebih dari 25 juta orang dites Covid-19 seharian penuh.

Dikabarkan lebih dari 38.000 personel telah dikerahkan ke Shanghai dari wilayah lain, untuk menjaga penutupan kota.

Sementara itu, pada Senin, 4 April kemarin pihak berwenang Shanghai telah memberlakukan pembatasan lebih lanjut, pada jaringan transportasi umum, mulai Selasa lebih banyak jalur kereta bawah tanah kembali ditangguhkan.

Wakil perdana menteri China, Sun Chunlan, bertanggung jawab atas tanggapan Covid-19 yang terjadi di sejumlah kota besarnya.

Baca Juga: Cara dan Syarat Menukarkan Uang Rp75.000 di Layanan Kas Keliling Bank Indonesia

Sun Chunlan mengatakan bahwa, pencegahan dan pengendalian sekarang berada pada titik kritis.

Selain itu, analisis luar China telah memperingatkan tentang biaya ekonomi, jika mereka terus mengekang diri dan Lockdown lebih lama.

"Yang paling mencolok di Shanghai adalah kesulitan yang dihadapi pihak berwenang dalam mengelola logistik, terutama kondisi di fasilitas karantina terpusat," kata seorang analisis, Michael Hirson, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Syarat dan Cara Daftar PKH yang Cair April 2022, Dapatkan Bantuan Rp3 Juta untuk Ibu Hamil dan Balita

"Mengingat Shanghai memiliki pemerintahan yang sangat padat, masalah saat ini menimbulkan peringatan bagi pemerintah daerah di seluruh China, dan wabah besar dapat meregangkan sumber daya," tambahnya.

Kasus Covid China total mencatatkan 157.378 kasus, dengan penambahan kasus baru sebanyak 1.235 orang pada Selasa pekan ini.

Di sisi lain, Korea Selatan per hari Selasa ini hampir menyentuh angka 300 ribu kasus baru virus korona, yang merupakan tertinggi kedua di Asia.

Sedangkan, India merupakan negara tertinggi di benua Asia, yang memiliki kasus terbanyak dengan jumlah kasus positif sebanyak 43.029.660, dan kematian mencapai 521.446.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x