Pemerintah Ukraina Sebut Kejahatan Perang Atas Pembantaian Warga Sipil di Bucha, Kemhan Rusia Sebut Provokasi

- 7 April 2022, 11:42 WIB
Mayat seseorang yang menurut warga ditembak oleh tentara Rusia tergeletak di jalan dengan tangan terikat di belakang, Bucha, Ukraina, 3 April 2022.
Mayat seseorang yang menurut warga ditembak oleh tentara Rusia tergeletak di jalan dengan tangan terikat di belakang, Bucha, Ukraina, 3 April 2022. /Reuters

Reuters melihat jasad pria pada Rabu, 6 April 2022 tampak mengenakan celana jins dan jaket tebal hitam, tergeletak 100 meter dari sebuah pemakaman kecil.

Baca Juga: Pembantaian di Bucha, Uni Eropa Usir Diplomat Rusia dari Negara Anggotanya

Adapun para saksi di kota Bucha menceritakan yang mereka sebut sebagai pembunuhan ekstra yudisial oleh tangan-tangan Rusia.

Pemerintah Ukraina, menuduh Rusia telah melakukan genosida dan kejahatan perang terhadap Ukraina.

Meski begitu, Kremlin menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai propaganda. Pihaknya mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak mengincar warga sipil.

Baca Juga: Menlu AS Blinken Tuding Rusia Kampanyekan Teror Pembunuhan dan Pemerkosaan di Bucha

Terkait kabar itu, Duta Besar (Dubes) Rusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan pada Selasa, 5 April 2022, bahwa tuduhan tentang kekejaman itu bohong.

Pihaknya justru menegaskan meski Bucha sempat diduduki Rusia, tetapi "tak seorang pun warga sipil yang menderita akibat tindak kekerasan."

Menanggapi kabar itu, Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia pada Minggu, mengeluarkan pernyataan terkait hal tersebut.

Baca Juga: Rusia Klaim Pembantaian di Bucha Ukraina Bentuk Provokasi dan Fitnah AS dan NATO

Halaman:

Editor: Erta Darwati

Sumber: Reuters Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah