Selama fase awal, sub-varian BA.1 adalah yang paling luas.
BA.2 ditemukan sedikit lebih menular daripada BA.1, meskipun tidak lebih berbahaya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam beberapa bulan terakhir, varietas BA.2 telah menjadi yang paling tersebar luas di seluruh dunia, terhitung hampir 94 persen dari semua infeksi Omicron dalam satu bulan terakhir, sedangkan varietas BA.1 menurun tajam.
Sementara itu, varian XE adalah rekombinan dari mutasi yang ditemukan di BA.1 serta BA.2 varietas Omicron.
Adapun varian XE pertama kali ditemukan di Inggris pada bulan Januari, dan sejauh ini lebih dari 600 sampel XE telah ditemukan di berbagai negara.
Varian rekombinan tidak jarang. Varian yang mengandung karakteristik mutasi dari dua atau lebih varian yang diketahui terjadi sepanjang waktu.
Baca Juga: Tak Peduli Diplomatnya Diusir, Rusia Tetap Ingin Diplomasi dengan Negara Uni Eropa tapi NATO Ogah
Bahkan, varian yang mengandung mutasi karakteristik Delta dan Omicron juga telah diidentifikasi.
“Mengingat tingkat penularan yang tinggi saat ini di seluruh dunia, kemungkinan varian lebih lanjut, termasuk rekombinan, akan terus muncul. Rekombinasi adalah umum di antara virus corona dan dianggap sebagai peristiwa mutasi yang diharapkan,” kata WHO seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Indian Express.