“Dengan melakukan itu, Federasi Rusia telah melanggar hukum dan kebiasaan perang yang diberikan oleh Konvensi Jenewa 1949 tentang perlindungan warga sipil dan hak-hak anak. Perekrutan anak-anak adalah pelanggaran hukum internasional,” katanya.
Untuk diketahui, perekrutan anak-anak Rusia untuk wajib militer salah satunya melalui klub patriotik.
Klub patriotik Rusia telah digambarkan sebagai pusat indoktrinasi oleh para juru kampanye.
Apa yang disebut klub patriotik bermunculan di bagian timur Ukraina yang diduduki Rusia setelah invasi pada tahun 2014 sebagai bagian dari kampanye untuk mempromosikan budaya negara di Luhansk dan Donetsk.
Program ini dimulai pada 2015, setahun setelah invasi Rusia ke Luhansk dan Donetsk.
Baca Juga: Apa Itu Iktikaf di Bulan Suci Ramadhan? Simak Penjelasan Berikut
Pejabat Ukraina meminta PBB untuk menyelidiki dugaan Rusia merekrut tentara anak-anak.
Sementara itu, Ukraina saat ini dipaksa untuk memberikan pelatihan senjata kepada warga sipil secara sukarela sehingga mereka dapat mempertahankan kota mereka.
Pelatihan tersebut meliputi taktik pertahanan jarak dekat, penggunaan persenjataan, taktik militer, dan pertolongan pertama.***