Pengemboman tersebut terjadi hampir satu jam setelah Volodymyr Zelensky menggelar konferensi pers dengan Antonio Guterres yang sebelumnya berkunjung ke Moskow lebih dulu.
"Peristiwa ini menggambarkan sikap Rusia yang sebenarnya terhadap lembaga-lembaga internasional, termasuk sikap pemerintahnya yang mempermalukan PBB," ujar Volodymyr Zelensky.
Di sisi lain, saat ditanya mengenai peristiwa tersebut, Juru Bicara Kepala PBB Farhan Haq mengatakan Guterres menganggap serangan Rusia sebagai tanda tidak menghormati penduduk Kyiv.
"Antonio Guterres tidak menganggap serangan ini ditujukan kepadanya"
"Dia melihat peristiwa ini sebagai tanda lain bahwa Rusia ingin perang berlanjut. Sedangkan kami ingin memastikan bahwa konflik bisa berakhir," katanya.***