“Apa dosa anak-anak dan keponakan-keponakan saya? Kami di keluarga Bakr menolak keputusan Israel. Israel adalah pembunuh anak-anak kita, bagaimana bisa bertindak sebagai hakim?” dia berkata.
Dia mengatakan keluarga akan terus memperjuangkan keadilan dan meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengambil tindakan.
"Kami tidak akan menyerah apa pun yang terjadi," kata Salwa.
Pada tahun 2021, ICC membuka penyelidikan atas dugaan kejahatan Israel di wilayah Palestina, termasuk tindakan selama perang 2014.
Ahed Bakr, ayah Zakaria, menyebut apa yang dia katakan sebagai standar ganda antara sikap sebagian besar komunitas internasional terhadap perang Rusia di Ukraina, dan serangan Israel terhadap Palestina.
“Agresi Rusia diklasifikasikan sebagai kejahatan perang, dan tidak ada yang mengambil tindakan atas kejahatan yang dilakukan terhadap anak-anak kita selama 60 tahun terakhir,” tandasnya.
“Kami menolak pembunuhan dan perang di mana-mana, tetapi kemanusiaan tidak dapat dipisahkan. Kami tidak ingin melihat apa yang terjadi pada kami dari pembunuhan anak-anak kami terulang di mana pun di dunia ini,” ujarnya.
Ahed menyerukan penyelidik internasional untuk diizinkan memasuki Jalur Gaza dan mendokumentasikan kejahatan Israel terhadap anak-anak dan warga sipil.***