Baca Juga: POPULER HARI INI: Pengumuman Jadwal Pencairan BSU hingga Penyebab E-Form BRI Tak Dapat Diakses
Empat anak lain dalam keluarga Bakr dan dua warga sipil yang bekerja di daerah itu juga terluka.
Insiden itu memicu kemarahan yang meluas dan disaksikan oleh wartawan asing yang berada di hotel terdekat.
Militer Israel mengakui bahwa mereka telah melancarkan serangan, menyebut kematian itu hasil yang tragis dan meluncurkan penyelidikan internal atas pembunuhan tersebut.
Pada pertengahan 2015, Israel menutup penyelidikan, mengklaim daerah itu digunakan oleh pejuang Hamas, kelompok Palestina yang memerintah Jalur Gaza.
Tiga organisasi hak asasi manusia, Al-Mezan dan Pusat Hak Asasi Manusia Palestina yang berbasis di Gaza, dan kelompok Israel Adalah, mengajukan banding ke Mahkamah Agung Israel untuk mencari penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.
Dalam sebuah pernyataan bersama, kelompok-kelompok itu mengecam penolakan pengadilan atas banding itu sebagai indikasi lain bahwa Israel tidak mampu dan tidak mau menuntut tentaranya atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Salwa Bakr, 48, ibu dari Mohammed, 12, menangis ketika dia menggambarkan perasaan kehilangannya.
"Delapan tahun kepahitan, penderitaan, dan siksaan fisik," ujarnya.