Palestina Tak Terima Israel Selidiki Kasus Penembakan Wartawan Shireen Abu Akleh

- 12 Mei 2022, 08:55 WIB
wartawan Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh.
wartawan Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh. /Imad Creidi/Reuters

PR DEPOK – Diplomat Riyad Mansour menyebut bahwa Palestina tidak menerima keputusan Israel untuk melakukan penyelidikan atas penembakan terhadap wartawan Al Jazeera bernama Shireen Abu Akleh.

Seruan untuk dilakukan penyelidikan independen atas penembakan Abu Akleh berkembang di tengah kemarahan publik.

Abu Akleh ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel yang berada di Tepi Barat.

Baca Juga: 5 Gubernur di Rusia Mengundurkan Diri, Imbas Perang di Ukraina?

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Al Jazeera, Abu Akleh ketika itu tengah meliput serangan tentara Israel di kamp pengungsi Jenin.

Meski tengah menggunakan rompi yang bertuliskan pers, Abu Akleh justru ditembak oleh pasukan Israel.

Adapun wartawan lainnya yakni Ali al-Samoudi mendapat luka di bagian punggung tetapi dalam kondisi yang stabil.

Baca Juga: Reporter Senior Berdarah AS-Palestina Tewas Ditembak Saat Meliput Berita Serangan Israel

Al Jazeera menyebut Abu Akleh dibunuh secara brutal dan mewanti masyarakat internasional agar Israel bertanggung jawab.

Anggota Kongres Amerika Serikat Rashida Tlaib sudah memohon agar pemerintah AS melakukan penyelidikan mengenai penembakan Abu Akleh.

Tlaib juga mengatakan bahwa AS seharusnya tidak mengizinkan Israel melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Aksi Protes Tak Terbendung, Otoritas Sri Lanka Kerahkan Kendaraan Lapis Baja

“Kita perlu menyelidiki, diri kita sendiri, pembunuhan seorang warga negara Amerika. Seseorang yang berada di luar sana sebagai penjaga kebenaran dan melakukan pekerjaannya dibunuh oleh pemerintah apartheid yang terus kami danai dengan bantuan tanpa syarat,” ujar Tlaib.

Sementara itu, Asosiasi Jurnalis Arab dan Timur Tengah (AMEJA) menyerukan agar penyelidikan secara transparan terhadap Abu Akleh dilakukan.

“Wartawan di seluruh dunia semakin diserang. Kematian Shireen adalah pengingat akan bahaya yang mereka hadapi dalam mencoba mengungkap kebenaran. Keberanian dan tekadnya untuk melaporkan kisah Palestina merupakan penghargaan bagi profesi kami,” bunyi pernyataan AMEJA.

Baca Juga: Cara Mencegah Hepatitis Akut pada Anak yang Bisa Menyerang Saluran Cerna dan Pernapasan

Selain itu, pendukung hak-hak Palestina di AS juga meminta agar Presiden Joe Biden menuntut penyelidikan independen atas pembunuhan Abu Akleh.

Direktur Eksekutif Kampanye AS untuk Hak Palestina Ahmad Abuznaid menyebut bahwa seruan penyelidikan adalah ‘omong kosong’ bila dilakukan oleh Israel.

“Anda tidak dapat meminta Israel untuk menyelidiki diri mereka sendiri ketika mereka telah melanggar hak asasi manusia selama lebih dari 70 tahun dan mengharapkan mereka untuk sampai pada hasil yang berbeda dari yang mereka dapatkan setelah beberapa dekade ini,” ucapnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x