“Tahun ini, kami bermaksud untuk mendapatkan lebih dari 2.000 buah peralatan tersebut,” ujar Shoigu.
Kekhawatiran keamanan yang didorong oleh invasi Rusia, yang dimulai pada 24 Februari, membuat Finlandia dan Swedia tidak lagi memegang kebijakan netralitas yang sudah berlangsung lama dan pindah untuk bergabung dengan NATO.
Finlandia berbagi perbatasan darat sepanjang 1.340 km dengan Rusia, sementara Swedia berbagi perbatasan laut.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Jadwal NCT Dream di Allo Bank Festival hingga Cara Cek Penerima BPUM
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengkonfirmasi bahwa ia telah menerima aplikasi mereka untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
Semua dari 30 negara anggota NATO harus setuju untuk menerima anggota baru. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan penentangan terhadap bergabungnya Finlandia dan Swedia.
Sebelumnya, Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson dan Presiden Finlandia Sauli Niinisto bertemu dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, di mana Biden menjanjikan dukungan penuh kepada kedua negara.
Baca Juga: Tips Merawat Aglonema agar Tidak Mati, Jangan Lupa Perhatikan Waktu Penyiraman
Beberapa jam kemudian, Jenderal tinggi AS Mark Milley berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Rusia Jenderal Valery Gerasimov dalam diskusi pertama mereka sejak perang dimulai, menurut Pentagon.
Seorang juru bicara Staf Gabungan AS mengatakan sang jenderal membahas beberapa masalah terkait keamanan yang menjadi perhatian, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.***