Taliban Sempat Berjanji Takkan Buat Banyak Aturan Soal Wanita, Bagaimana Realisasinya saat Ini?

- 24 Mei 2022, 10:53 WIB
Ilustrasi para wanita di Afghanistan yang mendapat banyak aturan dari pemerintah Taliban.
Ilustrasi para wanita di Afghanistan yang mendapat banyak aturan dari pemerintah Taliban. /Ali Khara

PR DEPOK - Setelah berhasil menguasai Afghanistan pada Agustus 2021 lalu, Taliban kini telah memberlakukan banyak kebijakan terhadap masyarakat.

Pada awal kemenangan mereka, Taliban tampak sedikit memoderasi aturan mereka, dengan menyatakan tidak adanya aturan berpakaian untuk wanita.

Dalam salah satu wawancara, petinggi Taliban bahkan sempat mengungkapkan tidak akan membatasi gerak wanita di Afghanistan.

Namun beberapa pekan terakhir, janji tersebut seolah berbeda jauh dengan realitas yang terjadi di lapangan, yang membuat hubungan mereka semakin rumit dengan komunitas internasional.

Baca Juga: Taliban Minta Presenter TV Wanita Gunakan Penutup Wajah, Sonia Niazi: Padahal Islam Tak Menyuruh Kami Demikian

Pada awal Mei ini, Taliban menyuruh semua wanita di Afghanistan untuk menggunakan pakaian tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki di depan umum.

Para wanita di sana hanya diperbolehkan memperlihatkan mata mereka, dan itu berlaku bagi semua wanita termasuk para preseter televisi (TV) yang melakukan siaran langsung.

Dalam aturan yang sama, wanita juga hanya diperbolehkan keluar rumah apabila ada keperluan tertentu.

Baca Juga: Mau Dapat BPNT atau PKH? Yuk Daftar DTKS Kemensos 2022 Online Lewat Aplikasi Cek Bansos dan Cairkan Bantuannya

Para laki-laki di sana pun akan mendapat hukuman atas pelanggaran terkait pakaian yang dilakukan oleh wanita yang berasal dari keluarga mereka.

Hukuman yang diberlakukannya pun akan bertahap dari mulai panggilan, meningkat ke sidang pengadilan, dan hukuman penjara.

Selain itu, Taliban juga dikabarkan melarang anak perempuan di Afghanistan untuk bersekolah setelah kelas enam. Padahal sebelumnya, mereka berjanji akan mengizinkan perempuan dari segala usia untuk mengenyam pendidikan.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Joe Biden Soal AS akan Membantu Taiwan Jika Diserang, China Beri Peringatan Ini

Peristiwa tersebut lantas menuai komentar dari mantan wakil parlemen Afghanistan, Fawzia Koofi.

Fawzia Koofi dalam keterangannya menyatakan bahwa kebijakan yang diberlakukan Taliban tentang wanita itu tidak berdasar.

"Beberapa orang di (pemerintahan) Taliban hanya mencoba memaksakan prinsip-prinsip yang mereka tafsirkan sendiri atas nama agama. Padahal itu tidak memiliki dasar dalam Islam," kata Fawzia Koofi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera pada Selasa, 24 Mei 2022.

Baca Juga: Kapan PKH Cair? Simak Jadwal Pencairannya dan Cara Cek Bansos 2022 Online Pakai KTP Lewat Link Berikut

Dia pun berpendapat bahwa sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, mereka telah mengeluarkan banyak aturan yang menghapus kebebasan wanita.

Menurutnya, kebijakan yang mengatur wanita tersebut digunakan Taliban untuk mengalihkan fokus publik dari masalah utama yang dihadapi oleh Afghanistan sendiri.

"Saya percaya taliban (berfokus pada cara berpakaian wanita) untuk mengalihkan fokus publik dari masalah utama negara, termasuk krisis ekonomi yang bahkan belum bisa diatasi oleh mereka, kasus korupsi yang berkembang, hingga masalah perang," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga: Daftar Pinjol Ilegal 2022 Terbaru yang Ditutup OJK, Harap Hati-hati!

Kebijakan baru yang diterapkan Taliban belakangan ini mengingatkan publik pada aturan yang juga pernah diberlakukan ketika mereka menguasai Afghanistan pada tahun 1996 hingga 2001.

Saat itu Taliban diketahui benar-benar menerapkan aturan yang luar biasa membatasi wanita di Afghanistan, salah satunya adalah mengharuskan wanita menggunakan burqa yang menutup seluruh tubuh.

Kemudian mereka juga melarang wanita mengenyam pendidikan dan andil dalam kehidupan publik.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah