Network
PR DEPOK – Pemerintah Jerman belum lama ini telah memesan 40.000 dosis vaksin Bavarian Nordic (Bava) yang akan digunakan untuk memvaksinasi mereka yang terinfeksi cacar monyet.
Selain itu, vaksin Bava juga disiapkan untuk antisipasi wabah cacar monyet bila semakin parah di Jerman.
Akan tetapi para pejabat Jerman mengutamakan tindakan pencegahan infeksi cacar monyet saat ini.
Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengatakan bahwa langkah-langkah seperti isolasi selama 21 hari tengah direkomendasikan untuk orang yang terinfeksi cacar monyet.
“Jika infeksi menyebar lebih jauh, kami ingin bersiap untuk kemungkinan vaksinasi cincin yang belum direkomendasikan pada saat ini tetapi mungkin diperlukan,” ujar Lauterbach dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters pada Selasa, 24 Mei 2022.
Keplasa Institut Robert Koch Jerman Lothar Wieler sejauh ini menyebut bahwa terdapat lima kasus cacar monyet yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Baca Juga: AS Bersiap Memberikan Vaksin di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Kasus Cacar Monyet
Sebelumnya seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan bahwa wabah cacar monyet tidak membutuhkan vaksinasi massal karena penyebarannya bisa dikendalikan dengan memelihara kebersihan dan melakukan hubungan seksual dengan aman.
WHO sendiri telah mencatat lebih dari 250 infeksi cacar monyet yang berasal dari negara non-endemik.
Sementara itu pejabat kesehatan AS menyebutkan ada lebih dari 1.000 dosis vaksin Bava untuk persediaan nasional dan diprediksi jumlahnya akan terus bertambah dalam beberapa pekan mendatang.
Baca Juga: WHO Bantah Virus Cacar Monyet Bermutasi, Sebut Tidak Berbeda dengan Wabah di Benua Afrika
Selain itu terdapat vaksin bermerek Jynneos di AS yang telah disetujui untuk dipakai menghadapi infeksi cacar dan cacar monyet.
Kemudian di Eropa terdapat vaksin bernama Imvanex yang juga sudah mendapat persetujuan untuk dipakai mengatasi infeksi cacar.***
