Oleh karena itu, dirinya mengatakan bahwa ucapan para pemimpin AS dan Uni Eropa mengenai kepedulian mereka pada rakyat sipil Rusia adalah omong kosong.
"Mereka mengatakan 'kami menghukum pemimpin Anda dan kami mencintaimu warga sipil Rusia', tetapi ini murni omong kosong," katanya.
Medvedev lalu mencatat bahwa keputusan untuk membekukan aset Rusia di luar negeri, embargo bahan bakar darat, larangan terbang, dan tindakan lainnya akan memperburuk kehidupan rakyat Rusia dan memicu kemerosotan ekonomi negara.
Karenanya, ia merasa tidak salah jika menyebut negara-negara Barat saat ini tengah gencar menyebarkan ketakutan dan kebencian pada semua hal berbau Rusia atau Russophobia.
Dengan kata lain, Medvedev menegaskan bahwa kebencian AS dan sekutunya tidak lain dan tidak bukan adalah mengarah langsung pada negara dan rakyat Rusia.
"Mereka membenci kita semua! Inti dari keputusan ini adalah kebencian terhadap Rusia dan rakyatnya," kata Medvedev sambil menyebut tindakan sanksi-sanksi ekonomi yang menyasar Rusia.
Rusia kembali menerima sanksi ekonomi yang cukup besar dari Uni Eropa yang memutuskan untuk menahan impor minyak dari Rusia sebanyak 2/3 dari komoditas yang biasa diminta.
Sanksi itu disetujui dalam kongres Uni Eropa Senin 30 Mei 2022 yang membahas berbagai langkah yang dilakukan blok dengan 27 negara itu terkait penanganan konflik Rusia-Ukraina.***