Terungkap Alasan Rusia Tidak Mempercayai Presiden Ukraina Volodymyr Zlelensky

- 2 Juni 2022, 19:20 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri sesi tahunan Klub Diskusi Valdai di Sochi, Rusia 21 Oktober 2021. Dalam invasinya, Rusia tidak mempercayai Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri sesi tahunan Klub Diskusi Valdai di Sochi, Rusia 21 Oktober 2021. Dalam invasinya, Rusia tidak mempercayai Ukraina. /Sputnik/Massim Blinov/Reuters

PR DEPOK – Rusia baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan mengenai tingkat kepercayaan mereka terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Hal ini diungkapkan Rusia usai Ukraina menerima sejumlah bantuan militer dari Amerika Serikat (AS).

Menurut Rusia, Ukraina tidak dapat dipercaya jika menyangkut rencana peluncuran roket yang menargetkan wilayah Rusia.

Baca Juga: Pelaku Kejahatan Perang Rusia Ini Sebut Invasi ke Ukraina sebagai Kegagalan: Putin Harus Menghentikannya

Juru Bicara Rusia Dmitry Peskov mengatakan Ukraina memiliki catatan buruk dalam menepati janjinya.

Peskov lantas menyoroti keputusan AS untuk memberi Ukraina beberapa peluncur roket HIMRAS.

Sebelumnya, pejabat AS menyatakan bahwa sistem senjata tidak akan digunakan terhadap sasaran di Rusia, dengan alasan bahwa ini membuat Washington bukan pihak dalam konflik Ukraina.

Baca Juga: Rusia Mulai Kerahkan 1.000 Tentara untuk Latihan Nuklir, Fase Baru Perang Dimulai?

Volodymyr Zelensky berjanji untuk menghormati jaminan AS ketika dia berbicara dengan Newsmax.

“Kami tidak tertarik dengan apa yang terjadi di Rusia. Kami hanya tertarik pada wilayah kami sendiri di Ukraina,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Menurut Peskov, Rusia tidak mempercayai Volodymyr Zelensky untuk menepati janjinya.

Volodymyr Zelensky dinilai melanggar janjinya sepanjang karier politiknya yang relatif singkat.

Baca Juga: Rusia Sebut Perang Dunia Ketiga Dimulai, AS dan Inggris Jadi Sasaran karena Ikut Campur di Ukraina

“Dimulai dengan janji kampanye pemilihan utamanya untuk mengakhiri perang di tenggara Ukraina,” kata Peskov.

Mempertimbangkan keadaan, ia menegaskan bahwa Rusia tidak akan mempercayai Ukraina.

“Kami tidak memberikan kepercayaan kepada pihak Ukraina,” kata Peskov.

Selain itu, Rusia juga tidak percaya bahwa AS bertindak dengan itikad baik.

Baca Juga: Perang di Ukraina Hari ke-99: Risiko Konflik Negara Ketiga Meningkat hingga Rudal Hipersonik Siap Ditempatkan

"AS menuangkan bensin ke api dengan sengaja dan dengan antusias dan pasokan senjata Amerika mendorong kepemimpinan Ukraina untuk tidak melanjutkan pembicaraan damai," katanya.

Lebih lanjut, Peskov berjanji bahwa militer Rusia akan mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalkan potensi ancaman yang ditimbulkan ke Rusia oleh rudal Amerika yang dimiliki Ukraina.

Seperti diketahui, Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Luhansk.

Baca Juga: Cerita Josy Peukert, Seorang Ibu yang Rekam Proses Melahirkan Mandiri di Laut

Protokol yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Rusia sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Sedangkan Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah