"Kami menilai bahwa Indo-Pasifik adalah bagian penting bagi para pemimpin China, yang melihat Indo-Pasifik sebagai wilayah pengaruh yang sah dan bersejarah bagi China," kata seorang pejabat Barat.
"Mereka memandang kebangkitan China di sana sebagai bagian dari tren global menuju dunia multipolar di mana kekuatan besar lebih kuat menegaskan kepentingan mereka dalam lingkup pengaruh yang mereka rasakan," katanya lagi.
China telah menandatangani perjanjian rahasia untuk mengizinkan militernya menggunakan pangkalan itu, mengutip pejabat AS dan sekutu yang mengetahui masalah tersebut, menurut The Wall Street Journal yang diterbitkan pada 2019.
Namun, kedua negara telah membantah laporan tersebut. Pada saat itu, baik Perdana Menteri Kamboja Hun Sen dan Kementerian Pertahanan China telah menolak laporan tersebut.
"Apa yang telah kita lihat dari waktu ke waktu adalah pola yang sangat jelas dan konsisten dari upaya untuk mengaburkan dan menyembunyikan tujuan akhir serta tingkat keterlibatan militer China. Kuncinya di sini adalah penggunaan fasilitas eksklusif (PLA) dan memiliki pangkalan militer sepihak di negara lain," kata pejabat kedua kepada The Post.***