Dubes Rusia Keluar dari Pertemuan PBB, Tak Terima UE Tuding Vladimir Putin Penyebab Krisis Pangan

- 8 Juni 2022, 15:40 WIB
Ilustrasi - Dubes Rusia memutuskan keluar dari pertemuan PBB karena tidak terima atas tudingan UE yang menyebut Vladimir Putin penyebab krisis pangan.
Ilustrasi - Dubes Rusia memutuskan keluar dari pertemuan PBB karena tidak terima atas tudingan UE yang menyebut Vladimir Putin penyebab krisis pangan. /REUTERS/Mike Segar.

Perselisihan itu terjadi di tengah peringatan mengerikan PBB tentang kelaparan dan ketidakstabilan global jika jutaan ton biji-bijian yang saat ini terperangkap di Ukraina karena blokade Rusia di pantai selatannya tidak dapat pergi.

Tak hanya itu, Nebenzi juga menuduh negara yang dipimpin Vladimir Putin ini mencuri gandum dari daerah yang diduduki pasukannya.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, Nebenzia memberikan kursi kepada diplomat Rusia lainnya setelahnya.

Baca Juga: Kabar Gembira dari Ridwan Kamil, Ada Pendidikan Gratis tuk Siswa Miskin di Jabar dari Sekolah Swasta

Pertemuan Dewan Keamanan seharusnya fokus pada kekerasan seksual selama perang di Ukraina tetapi invasi Rusia dan konsekuensinya, terutama pada kekurangan pangan global dan kenaikan harga turut dibahas.

Adapun UE memberikan dukungan kuat pada upaya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mendapatkan kesepakatan paket yang akan memungkinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina dan memastikan bahwa makanan dan pupuk Rusia memiliki akses tak terbatas ke pasar global.

Untuk diketahui, Ukraina dan Rusia bersama-sama memproduksi hampir sepertiga gandum dan jelai dunia dan setengah dari minyak bunga mataharinya.

Baca Juga: 4 Tim Bentrok di Fase Grup C Piala Presiden 2022, Berikut Jadwal Persib Bandung

Sementara Rusia dan sekutunya Belarusia adalah produsen potash atau bahan utama pupuk nomor dua dan tiga di dunia.

Adapun Guterres memperingatkan sebelumnya bahwa tingkat kelaparan global mencapai titik tertinggi, dengan jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan parah berlipat ganda hanya dalam dua tahun dari 135 juta sebelum pandemi Covid-19 menjadi 276 juta hari ini.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah