PR DEPOK – Puluhan ribu demonstran turun ke Washington dan ratusan berunjuk rasa di seluruh AS pada Sabtu, 11 Juni 2022.
Unjuk rasa di banyak kota di AS itu menuntut anggota parlemen mengesahkan undang-undang yang bertujuan membatasi kekerasan senjata menyusul penembakkan bulan lalu di sebuah sekolah dasar Texas.
Di ibu kota negara, penyelenggara March for Our Lives (MFOL) memperkirakan bahwa 40.000 orang berkumpul di National Mall dekat Monumen Washington.
Kelompok keamanan senjata didirikan oleh siswa yang selamat dari pembantaian 2018 di sebuah sekolah menengah Parkland, Florida.
Courtney Haggerty, seorang pustakawan penelitian berusia 41 tahun dari Lawrenceville, New Jersey, melakukan perjalanan ke Washington bersama putrinya yang berusia 10 tahun, Cate, dan putranya yang berusia 7 tahun, Graeme.
Haggerty mengatakan penembakan pada Desember 2012 di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut yang menyebabkan korban kebanyakan berusia enam dan tujuh tahun, terjadi satu hari setelah ulang tahun pertama putrinya.
"Itu membuatku sedih. Saya tidak percaya anak saya akan berusia 11 tahun, dan kami masih melakukan unjuk rasa ini," ujarnya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Seorang pria bersenjata di Uvalde, Texas, membunuh 19 anak-anak dan dua guru pada 24 Mei, 10 hari setelah pria bersenjata lain membunuh 10 orang kulit hitam di sebuah toko kelontong Buffalo, New York, dalam serangan rasis.