PR DEPOK – Setelah berminggu-minggu, PBB akhirnya buka suara terkait pembunuhan jurnalis Al Jazeera, Shireen Abu Akleh.
Setelah banyak informasi dikumpulkan, PBB menyebut bahwa peluru yang membunuh Shireen Abu Akleh pada 11 Mei ditembakkan oleh pasukan Israel.
“Semua informasi yang kami kumpulkan konsisten dengan temuan bahwa tembakan yang menewaskan Abu Akleh dan melukai rekannya Ali Sammoudi berasal dari pasukan keamanan Israel dan bukan dari tembakan sembarangan oleh orang Palestina bersenjata,” ujat juru bicara Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) Ravina Shamdasani.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Shamdasani menambahkan bahwa informasi yang dikumpulkan OHCHR telah mengungkapkan tidak ada aktivitas oleh orang-orang Palestina bersenjata di sekitar para jurnalis.
Baca Juga: Sinopsis Film Dokumenter Netflix Keep Sweet: Pray and Obey, Kisah Nyata Sekte Penuh Manipulasi
Abu Akleh dibunuh oleh pasukan Israel ketika dia sedang meliput serangan tentara di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki utara.
Pembunuhannya menyebabkan kemarahan dari orang-orang Palestina dan di seluruh dunia, dengan ribuan orang menghadiri pemakamannya di Yerusalem Timur.
Polisi Israel menyerang pengusung jenazah di pemakaman, hampir menyebabkan peti mati Abu Akleh jatuh ke tanah.
Beberapa saksi mengatakan bahwa pasukan Israel membunuh wartawan veteran itu. Investigasi yang dilakukan oleh beberapa organisasi media juga sampai pada kesimpulan yang sama.