Imam di Ukraina Marah, Pemerintah Sebarkan Surat Wajib Militer di Gereja-gereja

- 5 Juli 2022, 15:48 WIB
Militer Rusia. Akibat invasi di Ukraina, pemerintah Ukraina menerapkan wajib militer sejak bulan Februari 2022.
Militer Rusia. Akibat invasi di Ukraina, pemerintah Ukraina menerapkan wajib militer sejak bulan Februari 2022. /Maxim Shemetov/REUTERS/

PR DEPOK - Para pejabat membagikan surat wajib militer di luar sebuah gereja di Kota Lviv, Ukraina barat pada hari Minggu.

Anggota partai Solidaritas Eropa, Nikolay Knyazhnitsky lantas mengkritik praktik memasang pemberitahuan wajib militer di tempat-tempat ibadah yang ada di Ukraina.

“Ini hari Minggu di Lviv. Orang-orang secara tradisional pergi ke gereja. Dan seseorang memiliki ide untuk menyampaikan pemberitahuan dari kantor pendaftaran wajib militer di luar gereja,” tulis Knyazhitsky seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Rusia Today.

Baca Juga: Vaksin Booster akan Jadi Berbagai Syarat, Berikut Regimen Vaksin Dosis Lanjut Covid-19

Menurutnya, tindakan ini membuat para Imam di gereja Ukraina marah.

“Para imam yang marah membuat panggilan telepon. Mereka punya alasan untuk marah,” katanya.

Knyazhitsky mengatakan, warga Ukraina yang ke rumah ibadah bertujuan untuk menerima kebutuhan spiritual.

Baca Juga: Jadwal Konser Musik dan Harga Tiket Masuk PRJ Kemayoran 2022 Hari Ini Selasa, 5 Juli 2022

“Orang-orang pergi ke sana untuk perlindungan dan dukungan spiritual. Ini bukan tempat di mana seseorang harus berjalan-jalan dan memberikan pemberitahuan di tengah-tengah doa,” tuturnya.

Ada banyak cara untuk mengundang orang Ukraina ke kantor pendaftaran wajib militer.

“(Seperti melayani pemberitahuan) di rumah atau di tempat kerja. Anda tentu tidak boleh melakukannya di gereja,” katanya.

Baca Juga: Cara Cek Penerima PKH 2022 Tahap 3 yang Sedang Cair! Login ke Link Berikut sebelum Cairkan Total Rp3 Juta

Pada saat yang sama, anggota parlemen menyebutkan bahwa banyak orang ingin bergabung dengan Angkatan Bersenjata Ukraina tetapi ditolak.

Pekan lalu, polisi dan pejabat militer memeriksa lebih dari 400 tempat di Kiev, termasuk klub malam dan memberikan pemberitahuan kepada 219 pengunjung usia wajib militer.

Sebagian besar pria usia wajib militer dilarang meninggalkan Ukraina di bawah dekrit presiden yang dikeluarkan pada Februari.

Baca Juga: Amber Heard Minta Hakim Batalkan Putusan Pencemaran Nama Baik Johnny Depp

Sekelompok anggota parlemen memperkenalkan RUU bulan lalu yang akan melarang pria berusia 18 hingga 60 tahun untuk meninggalkan Ukraina selama darurat militer.

Seperti diketahui, Ukraina mengumumkan mobilisasi umum pria berusia 18 hingga 60 tahun tak lama setelah Rusia meluncurkan kampanye militernya terhadap negara itu pada akhir Februari.

Undang-undang tidak menentukan di mana pemberitahuan harus diberikan, tetapi semuanya harus disampaikan secara langsung.

Baca Juga: Perayaan Fourth of July Amerika Serikat Menjadi Berdarah Akibat Seorang Pria Lepaskan Ratusan Tembakan

Pada hari Minggu, anggota parlemen Georgy Mazurashu mengusulkan pemberian lebih banyak pengecualian kepada pria usia militer yang ingin bepergian ke luar negeri, termasuk mereka yang memiliki anak kecil atau kontrak kerja tertentu di luar negeri.

Akan tetapi, pihak berwenang belum merilis angka pasti tentang mobilisasi meski Wakil Menteri Pertahanan Anna Malyar mengatakan bulan lalu bahwa ratusan ribu orang telah dimobilisasi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x