Baca Juga: Gunakan Pesawat Militer, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Melarikan Diri ke Maladewa
"Sejak awal, permintaan informasi terdakwa dirancang untuk mencoba menggagalkan kesepakatan," kata Twitter.
2. Masalah Dugaan Banyak Akun Bot
Pernyataan Musk yang menyebut sekitar 5 persen pengguna Twitter adalah bot secara tidak langsung menyesatkan.
Hal ini tentu merugikan di bawah ketentuan kesepakatan. Kontrak Musk dengan Twitter mengharuskan pengungkapan peraturan sejak Januari secara akurat.
Baca Juga: Delegasi Ukraina dan Rusia Bertemu Pejabat PBB di Istanbul Turki, Bahas Masalah Apa?
Namun, Twitter mencatat bahwa pengajuan peraturannya telah memperingatkan bahwa angka-angka itu adalah perkiraan.
3. Kesepakatan Utang Belum Dilunasi Musk
Berdasarkan ketentuan perjanjian, Musk harus gunakan upaya terbaik yang masuk akal, untuk menutup kesepakatan, termasuk mengamankan pembiayaan utang untuk pembelian senilai Rp659 Triliun.
Akan tetapi, Twitter mengatakan dalam gugatannya bahwa Musk tampak mengabaikan upaya untuk menyelesaikan pembiayaan utangnya, yang bertentangan dengan perjanjian.
Baca Juga: Portugal Dilanda Kebakaran Hebat, Gelombang Panas Jadi Pemicunya