Uni Eropa Peringatkan Anggotanya untuk Kurangi Penggunaan Gas di Tengah Ancaman Putin

- 21 Juli 2022, 08:58 WIB
Uni Eropa beri peringatan soal penggunaan gas di tengah ancaman yang diberkan presiden Rusia Vladimir Putin.
Uni Eropa beri peringatan soal penggunaan gas di tengah ancaman yang diberkan presiden Rusia Vladimir Putin. /REUTERS/Yves Herman.

Gangguan akibat sanksi telah menghambat upaya Eropa untuk mengisi ulang penyimpanan gas sebelum musim dingin.

Hal ini menyebabkan meningkatnya risiko penjatahan dan juga pukulan lain terhadap pertumbuhan ekonomi yang rapuh jika Moskow lebih lanjut membatasi pengiriman gas sebagai pembalasan atas sanksi Barat atas perang di Ukraina.

Baca Juga: Jokowi Berlakukan Program Jampersal, Ini Syarat agar Biaya Persalinan Ibu Hamil Ditanggung Negara

Komisi Uni Eropa mengusulkan target sukarela bagi semua negara Uni Eropa untuk memangkas penggunaan gas sebesar 15% dari Agustus hingga Maret mendatang, dibandingkan dengan konsumsi rata-rata mereka pada periode yang sama pada 2016-2021.

"Rusia memeras kami. Rusia menggunakan energi sebagai senjata. Dan oleh karena itu, dalam hal apa pun, apakah itu pemutusan sebagian besar gas Rusia atau pemutusan total gas Rusia, Eropa harus siap," kata Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Proposal Komisi Uni Eropa akan memungkinkan Brussels untuk membuat target wajib dalam keadaan darurat pasokan gas, jika UE menyatakan risiko besar kekurangan gas yang jauh lebih parah.

Baca Juga: Update Covid-19 Dunia Kamis, 21 Juli 2022: Kasus Baru Virus Corona di Indonesia Kembali Naik Tinggi?

Langkah tersebut membutuhkan dukungan dari negara-negara Uni Eropa, yang akan dibahas pada hari Jumat mendatang, sehingga para menteri dapat menyetujuinya pada tanggal 26 Juli 2022.

"Kami percaya bahwa gangguan penuh mungkin terjadi," kata seorang pejabat UE.

"Jika kita menunggu, maka itu akan lebih mahal dan itu berarti kita menari mengikuti irama Rusia," lanjutnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah