PR DEPOK - Hamas mengumumkan bahwa pasukannya baru saja mengeksekusi lima warga Palestina dengan dua di antaranya yang mencoba bekerja sama dengan Israel.
Ekseskusi yang dilakukan Hamas kali ini menjadi yang pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.
"Pada Minggu pagi, hukuman mati (eksekusi) sudah kami lakukan terhadap dua orang karena bekerja sama dengan penduduk Israel"
"Tiga lainnya (dieksekusi) terkait kasus kriminal," tutur perwakilan Hamas dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Sebelum dieksekusi, Hamas memberikan kesempatan bagi kelima orang tersebut berupa hak penuh untuk membela diri.
Meski identitas lengkap warga yang dieksekusi tidak diungkap, Hamas merilis inisial dan tahun lahir mereka.
Dua orang yang dieksekusi karena bekerja sama dengan Israel adalah pria yang lahir di tahun 1978 dan 1968.
Salah satu di antara mereka diidentifikasi sebagai warga Khan Yunis yang berada di selatan Jalur Gaza.
Dia dihukum karena terbukti menjadi informan bagi Israel terkait rencana perlawanan, keberadaan pasukan Hamas, dan titik-titik landasan roket yang sudah mereka siapkan.
Baca Juga: Tarif Angkot di Kota Bogor Resmi Naik, Jauh-Dekat Jadi Rp5.000
Satu lainnya dihukum karena membagikan informasi internal Hamas kepada intelijen Israel yang mengakibatkan tewasnya warga sipil.
Meski dua pria tersebut bukan yang pertama kalinya bersekongkol dengan Israel, faktanya peristiwa eksekusi pada hari Minggu itu menjadi sejarah kelam bagi Palestina sejak Mei 2017 lalu.
Sementara tiga orang lainnya dihukum mati karena melakukan pembunuhan terhadap pemimpin militer Hamas.
Baca Juga: Penembak Brigadir J Diduga Tidak Hanya Ferdy Sambo dan Bharada E
Mereka dieksekusi di depan umum. Ratusan orang dipastikan menyaksikan langsung proses hukuman mati tersebut.***