Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Jepang, Penduduk Diminta Berlindung

- 4 Oktober 2022, 11:01 WIB
Penembakkan rudal balistik Korea Utara membuat pemerintah Jepang minta warganya berlindung dan penangguhan sementara operasi kereta api.
Penembakkan rudal balistik Korea Utara membuat pemerintah Jepang minta warganya berlindung dan penangguhan sementara operasi kereta api. /Pixabay/stux.

PR DEPOK - Korea Utara tembakkan rudal balistik ke Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Penembakkan rudal balistik yang dilakukan Korea Utara itu membuat pemerintah Jepang memerintahkan warganya berlindung dan penangguhan sementara operasi kereta api di bagian utara.

Pemerintah Jepang memperingatkan warganya untuk berlindung ketika rudal balistik yang ditembakkan oleh Korea Utara telah terbang melintasi wilayahnya sebelum jatuh ke Samudra Pasifik.

Baca Juga: Kecam Serangan terhadap Minoritas dan Perempuan, Kaum Wanita di Afghanistan Lakukan Demonstrasi

Penembakkan rudal balistik oleh Korea Utara ke wilayah Jepang yang merupakan hal pertama kali sejak 2017 lalu.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Jubir Pemerintah Jepang, Hirokazu. Matsuno mengatakan, tindakan penembakkan rudal balistik yang dilakukan Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan wilayahnya.

"Serangkaian tindakan Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistiknya yang berulang, mengancam perdamaian dan keamanan Jepang, kawasan, dan komunitas internasional, dan menimbulkan tantangan serius bagi seluruh komunitas internasional, termasuk Jepang," ujarnya.

Baca Juga: Hari Guru Sedunia 2022 5 Oktober, Simak Sejarah dan Tema Tahun Ini

Sementara itu, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan bahwa rudal balistik yang ditembakkan Korea Utara tampaknya berjarak menengah (IRBM) yang diluncurkan dari Provinsi Jagang Korea Utara.

Diketahui, Korea Utara telah menggunakan provinsi tersebut untuk peluncuran beberapa tes baru-baru ini, termasuk beberapa rudal yang diklaim "hipersonik."

Berdasarkan laporan penyiar Jepang, NHK. Matsuno, tes peluncuran rudal tersebut mendorong East Japan Railway Co (9020.T) untuk menangguhkan operasi kereta api di wilayah utara.

Baca Juga: Tata Cara Cek Penerima PBI JK, Bansos Berupa Iuran BPJS Kesehatan yang Masih Cair Oktober 2022

Meskipun begitu, dia mengatakan bahwa tidak ada laporan kerusakan pesawat atau kapal dari rudal tersebut.

Menurut keterangan mantan perwira Angkatan Laut Korea Selatan, Kim Dong-yup, Rincian penerbangan awal yang diumumkan oleh Korea Selatan dan Jepang menunjukkan bahwa rudal balistik yang ditembakkan ke Jepang adalah jenis IRBM Hwasong-12.

Rudal balistik jenis IRBM Hwasong-12 ini adalah jenis yang sama yang diluncurkan Korea Utara pada tahun 2017 sebagai bagian dari rencana ancamannya untuk menyerang Guam.

Baca Juga: Soroti Penggunaan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Akademisi Asing Singgung Piala Dunia U-20 di Indonesia

Rudal jenis Hwasong-12 ini diketahui digunakan dalam tes 2017 yang melintasi Jepang, dan Kim mencatat bahwa itu juga diuji coba dari Provinsi Jagang pada Januari lalu.

Menurut pengamatan para analis, uji coba rudal balistik yang dilakukan Korea Utara membantu membuat lebih banyak senjatanya beroperasi, mengembangkan kemampuan baru, dan mengirim pesan bahwa pengembangan senjatanya adalah hak berdaulat yang harus diterima oleh dunia.

Program rudal dan senjata nuklir Korea Utara dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB, yang telah menjatuhkan sanksi pada negara tersebut.

Baca Juga: Inilah Cara Daftar PKH 2022 Online di Aplikasi Cek Bansos, Cukup Siapkan KTP Saja

Banyak dari uji coba rudal balistik Korea Utara dilakukan pada "lintasan tinggi", yang ditembakkan tinggi ke luar angkasa, tetapi mengarah ke titik tumbukan tidak jauh dari lokasi peluncuran, sehingga mengancam penerbangan nagara tetangganya.

Kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS, menembakkan rudal di atas atau melewati Jepang memungkinkan para ilmuwan Korea Utara menguji rudal di bawah kondisi yang lebih realistis.

"Secara politis, ini rumit karena rudal itu sebagian besar terbang di luar atmosfer ketika melewati Jepang, tetapi jelas menyusahkan bagi publik Jepang untuk menerima peringatan tentang kemungkinan rudal Korea Utara yang masuk," katanya.***

Editor: Ramadhan D.W

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah