Peluncuran rudal terbaru terbaru adalah yang kelima dalam kurun waktu10 hari, di tengah ketegangan militer oleh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang.
Pekan lalu, ketiga negara telah melakukan latihan trilateral anti-kapal selam, yang mencakup kapal induk AS, kemudian berhenti di Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak 2017.
Baca Juga: Peringatkan AS Soal Konsekuensi Jika Ukraina Diizinkan Bergabung dengan NATO, China: Perang Nuklir
Tes baru-baru ini telah menarik tanggapan yang relatif tidak terdengar dari Washington, di mana sedang fokus pada perang di Ukraina serta krisis domestik dan asing lainnya, tetapi saat ini militer AS telah meningkatkan unjuk kekuatan di wilayah tersebut.
Jepang mengatakan untuk saat ini tidak mengambil langkah untuk menembak jatuh rudal itu.
Menteri Pertahanan Yasukazu Hamada mengatakan Jepang tidak akan mengesampingkan opsi apa pun, termasuk kemampuan serangan balik, karena tampaknya akan memperkuat pertahanannya dalam menghadapi peluncuran rudal berulang dari Korea Utara.
Korea Selatan juga mengatakan akan meningkatkan militernya dan meningkatkan kerja sama antar sekutu.
Amerika Serikat mengatakan pihaknya mengutuk keras keputusan "berbahaya dan sembrono" Korea Utara untuk meluncurkan rudal balistik jarak jauh ke Jepang.
Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos PBI JK Online Lewat HP, Cukup Login di cekbansos.kemensos.go.id