PR DEPOK – Otoritas lokal China meminta maaf setelah seorang bocah lelaki berusia tiga tahun meninggal karena keracunan karbon monoksida.
Pasalnya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia, bocah itu meninggal ketika perawatan medis tertunda karena penguncian wilayah Covid-19.
Kota Lanzhou di barat laut telah mengalami penguncian selama hampir sebulan di bawah kebijakan keras nol-Covid China.
Alhasil, penguncian itu telah membuat jutaan orang di seluruh negeri terkurung di rumah mereka dan sering mengeluh tentang kondisi yang buruk, kekurangan makanan, dan tanggapan darurat yang lambat.
Baca Juga: Daftar Film Bioskop yang Tayang Bulan November 2022, Ada Keramat hingga Tegar
Polisi setempat sebelumnya telah mengkonfirmasi kematian seorang anak dalam sebuah pernyataan tetapi tidak menyebutkan keterlambatan dalam mengakses perawatan medis.
Rekaman di hari yang sama tentang orang-orang yang dengan putus asa memberikan CPR anak di atas sepeda roda tiga flatbed menyebar dengan cepat, bersama dengan video protes.
Ayah anak laki-laki itu, Tuo Shilei, menulis di media sosial bahwa dia telah ditolak izinnya untuk meninggalkan kompleks perumahannya oleh para pekerja yang ditempatkan di sebuah pos pemeriksaan, dan bahwa ambulans tidak tiba tepat waktu.
"Saya pribadi berpikir bahwa dia dibunuh secara tidak langsung," kata Tuo.