Vladimir Putin Diklaim Sakit Serius, Parkinson hingga Kanker 'Hantam' Tubuh Presiden Rusia

- 7 Desember 2022, 09:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim bahwa dalam perang nuklir tidak ada pihak yang menang. Maka itu, ia harap jangan sampai terjadi.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengeklaim bahwa dalam perang nuklir tidak ada pihak yang menang. Maka itu, ia harap jangan sampai terjadi. /Pixabay/Victoria_Art.

PR DEPOK - Kabar soal kesehatan Vladimir Putin sempat buat heboh jagat maya.

Namun, Presiden Rusia itu tampak membantah laporan dengan menunjukan kondisinya yang bugar dan baik-baik saja dihadapan banyak orang.

Lagi-lagi kabar terkait kesehatan orang nomor satu di Rusia itu dibahas, setelah orang terdekatnya memberikan bocoran.

Baca Juga: Sebut Putin Tak Tulus Soal Pembicaraan Damai dengan Ukraina, AS Singgung Pengakuan Aneksasi Wilayah

Sumber yang dekat dengan Presiden Rusia, mengklaim Vladimir Putin menderita sejumlah penyakit yang serius.

Presiden Rusia dilaporkan menderita Parkinson dan kondisi kesehatannya memburuk dengan cepat.

Bahkan menurut analis politik Valery Solovey, Vladimir Putin menderita sejumlah penyakit kritis termasuk kanker dan gangguan skizoafektif.

Valery Solovey mengklaim kesehatan Vladimir Putin memburuk secara dramatis.

Baca Juga: Vladimir Putin Gunakan Musim Dingin sebagai Senjata Perang, NATO Tingkatkan Bantuan untuk Ukraina

Melalui sebuah email yang dikirim ke media The Sun, seseorang dalam layanan kesehatan Rusia memberikan informasi terkait kesehatan Putin.

"Saya dapat memastikan dia telah didiagnosis dengan penyakit Parkinson tahap awal, tetapi sudah berkembang. Fakta ini akan ditolak dengan segala cara yang mungkin dan disembunyikan," tuturnya.

Ia menjelaskan jika saat ini orang nomor satu di Rusia itu sedang menjalani perawatan, sejumlah obat jenis steroid dan suntikan penghilang rasa sakit diberikan untuk menghentikan penyebaran kankker pankreas.

"Tidak hanya menyebabkan banyak rasa sakit, Putin memiliki keadaan wajah bengkak dan efek samping lainnya, termasuk kehilangan ingatan," ucapnya.

Baca Juga: Pejabat Rusia Peringatkan Kemungkinan Bencana Nuklir, Singgung Soal Konfrontasi Militer

"Di lingkaran dekatnya, ada desas-desus bahwa selain kanker pankreas, yang secara bertahap menyebar, Putin juga menderita kanker prostatm," katanya lagi menambahkan.

Menurut saluran Telegram General SVR, Presiden Rusia menderita batuk, mual, dan kehilangan nafsu makan.

Saluran Telegram telah lama mengklaim Putin sedang berjuang melawan kanker dan mengatakan bahwa sumber-sumber di dalam Kremlin mengungkapkan pemimpin Rusia itu telah kehilangan cukup banyak berat badan.

Baca Juga: Demi Membungkam Wanita Rusia yang Menentang Perang di Ukraina, Ini yang Dilakukan Vladimir Putin

Mereka mengklaim lingkaran dalam Putin khawatir bahwa 'batuk terus-menerus' yang diderita Putin akan dilihat sebagai 'tanda kesehatan pemimpin yang memburuk dengan cepat'.

"Baik Putin sendiri dan kerabatnya, serta dokter, khawatir tentang serangan batuk presiden, serta mual terus-menerus dan kurang nafsu makan karena pengobatan dan diet khusus (untuk) onkologi," uca Jenderal SVR melaporkan, dikutip dari Express.

Terlebih saat ini Rusia terus menyerang Ukraina, dengan keputusan serta kebijakan yang dilayangkan Vladimir Putin.

Bulan lalu, presiden Rusia tampak terbatuk-batuk dalam sebuah klip pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri Dmitry Chernyshenko.

Baca Juga: Perang dengan Rusia Dimulai Sejak Februari, Ukraina Sebut Sebanyak 13.000 Pasukannya Tewas

Mereka juga mengklaim bahwa pemimpin Rusia mengalami "serangan batuk parah'selama konferensi video dengan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.

Setelah Shoigu terputus dari video konferensi, Putin mulai berbicara dengan perwakilan lain dari kepemimpinan blok militer, tetapi tidak dapat melanjutkan karena serangan batuk yang parah.

Hal itu membuat pertemuan harus dihentikan dan Vadimir Putin harus mendapatkan bantuan medis.

Awal tahun ini, Presiden Rusia terlihat gemetar tak terkendali saat bertemu dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko di Moskow.

Baca Juga: Serangkaian Paket Berbahaya Targetkan Misi Ukraina di Eropa, Spanyol Curigai Keterkaitan dengan Perang Rusia

Sekitar waktu yang sama, di bulan April, dia juga tampak lemas saat berjalan di Moskow bersama Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Sebulan kemudian, para kritikus mengklaim pemimpin Rusia itu tampak 'membengkak' selama pertemuan dewan keamanan Rusia.

Namun Kremlin berulang kali membantah rumor tentang kesehatan Vladimir Putin.***

Editor: Rahmi Nurfajriani

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x