Baca Juga: Saksi Ahli Forensik Sebut Jenazah Brigadir J Berlumuran Darah hingga Ada Dua Luka Tembakan Mematikan
Pekan lalu, Iran mengeksekusi tahanan kedua, Majidreza Rahnavard, sehubungan dengan protes tersebut.
Tubuh Rahnavard dibiarkan tergantung di derek konstruksi sebagai peringatan bagi orang lain. Otoritas Iran menuduh Rahnavard menikam dua anggota pasukan paramiliternya.
Kedua pria itu dieksekusi kurang dari sebulan setelah mereka didakwa, menggarisbawahi kecepatan di mana Iran sekarang melaksanakan hukuman mati yang dijatuhkan atas dugaan kejahatan terkait demonstrasi.
Alidoosti telah membuat setidaknya tiga unggahan di akun Instagramnya yang menyatakan solidaritas dengan pengunjuk rasa sejak demonstrasi pecah pada bulan September. Akunnya, yang memiliki sekitar delapan juta pengikut, telah ditangguhkan.
Baca Juga: Alami Penipuan hingga Rp65 Juta, Aurel Hermansyah Ungkap Kecurigaannya: Nggak Ada Konfirmasi Apa-apa
Iran telah diguncang oleh protes sejak kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada 16 September, yang meninggal setelah dipenjara oleh polisi moralitas.
Protes sejak itu berubah menjadi salah satu tantangan paling serius terhadap sistem pemerintahan Iran, yang diciptakan setelah Revolusi Islam 1979.
Alidoosti sebelumnya mengkritik pemerintah Iran dan kepolisiannya.
Pada Juni 2020, dia dijatuhi hukuman penjara lima bulan yang ditangguhkan setelah dia mengkritik polisi di Twitter pada tahun 2018 karena menyerang seorang wanita yang telah melepas jilbabnya.