China Resmi Akhiri Penghitungan Harian Kasus dan Kematian Akibat Covid-19

- 26 Desember 2022, 13:58 WIB
ILUSTRASI - China mengakhir penghitungan harian kasus dan kematian akibat Covid-19 di negara itu, dengan alasan yang tidak dijelaskan.
ILUSTRASI - China mengakhir penghitungan harian kasus dan kematian akibat Covid-19 di negara itu, dengan alasan yang tidak dijelaskan. /REUTERS/Andrew Kelly/

NHC tidak memberikan penjelasan atas keputusannya untuk berhenti merilis data harian Covid-19.

"Mulai hari ini, kami tidak akan lagi mempublikasikan informasi harian tentang epidemi tersebut," kata NHC, yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

“Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China [CDC] akan menerbitkan informasi tentang wabah tersebut untuk tujuan referensi dan penelitian,” kata NHC, tanpa menyebutkan jenis atau frekuensi informasi yang akan dipublikasikan.

Baca Juga: Puluhan Pesawat Militer China Melintasi Selat Taiwan dalam Sehari, Termasuk Jet Tempur dan Drone

Di media sosial China, beberapa pengguna menanggapi keputusan NHC dengan sinis, menunjuk pada perbedaan yang semakin meningkat antara statistik resmi dan infeksi dalam keluarga dan lingkaran sosial mereka.

Di bawah definisi baru kematian akibat Covid di China, hanya mereka yang meninggal karena gagal napas dan bukan kondisi yang sudah ada sebelumnya yang diperburuk oleh virus yang dihitung.

Hanya enam kematian akibat Covid yang dilaporkan sejak Beijing mencabut sebagian besar pembatasannya.

Baca Juga: Cukup Bawa KTP dan Kode Unik, Dana BSU 2022 Rp600.000 Bisa Cair di Kantor Pos

Tetapi pekerja krematorium telah melaporkan masuknya jenazah yang luar biasa tinggi, sementara rumah sakit mengatakan mereka menghitung banyak kematian per hari karena bangsal dipenuhi pasien lansia, dan mereka terpaksa mengisi atrium dengan tempat tidur.

Sensor dan corong China telah bekerja lembur untuk mengubah keputusan membatalkan pembatasan perjalanan yang ketat, karantina, dan penguncian cepat sebagai kemenangan, bahkan ketika kasus melonjak.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah