Kedubes China Soroti Kekerasan di PT GNI yang Merugikan Besar Masyarakat

- 18 Januari 2023, 13:05 WIB
Ilustrasi pekerja.
Ilustrasi pekerja. /Pixabay/Ziaur Chowdhury

Baca Juga: Perbedaan Tahun Baru China dan Tahun Baru Imlek hingga Kontroversinya

Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan masyarakat jangan mudah terprovokasi informasi-informasi yang yang belum tentu kebenarannya, yang beredar di media sosial.

Sebelumnya terjadi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Sulawesi Tengah.

Aksi unjuk rasa terjadi dari siang hingga malam hari, akibat peristiwa itu dua orang meninggal dunia yaitu seorang tenaga kerja lokal dan seorang tenaga kerja asing (TKA) yang juga terjadi kerugian material.

Baca Juga: Munculnya Etnis Tionghoa dan Sejarah Perayaan Imlek di Indonesia

Setelah peristiwa itu terjadi, Polda Sulteng melaporkan bahwa kedua pihak sudah berdamai dan melakukan aktivitas sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Polda Sulteng Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan GNI beroperasi kembali diikuti 2.963 karyawan yang terdiri dari 350 TKA dan 2.613 TKI.

Situasi hingga sore berjalan kondusif, aparat tetap melakukan keamanan TNI dan juga Polri disiagakan sebanyak 709 personel.

“Petugas ditempatkan di sejumlah titik diantaranya di pintu masuk perusahaan, beberapa pos, mess karyawan TKA dan kantor PT GNI dan beberapa pos di kawasan perusahaan,” katanya.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah