Bergabung dengan Eropa, AS Terapkan Sanksi Baru untuk Pejabat dan Entitas Iran

- 24 Januari 2023, 15:26 WIB
Ilustrasi sanksi - AS, bergabung dengan sekutunya di Eropa, menerapkan sanksi baru bagi pejabat dan entitas Iran atas tindakan keras pada demonstran.
Ilustrasi sanksi - AS, bergabung dengan sekutunya di Eropa, menerapkan sanksi baru bagi pejabat dan entitas Iran atas tindakan keras pada demonstran. /Pexels/Sora Shimazaki/

Baca Juga: Muncul Isu Perselingkuhan dengan Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf Heran: Saya Juga Punya Anak Istri

Sebelumnya, Uni Eropa menempatkan 37 pejabat dan entitas Iran dalam daftar sanksi atas apa yang digambarkan pejabat Eropa sebagai penggunaan kekuatan yang brutal dan tidak proporsional oleh otoritas Iran terhadap pengunjuk rasa damai.

Namun, langkah-langkah Uni Eropa berhenti menunjuk IRGC sebagai organisasi "teroris", sebuah langkah yang menurut Iran akan melanggar hukum internasional.

Inggris juga memberlakukan sanksi terhadap lebih banyak individu dan entitas Iran, termasuk pembekuan aset pada Wakil Jaksa Agung Iran Ahmad Fazelian, yang menurut kantor luar negeri Inggris bertanggung jawab atas sistem peradilan yang tidak adil yang menggunakan hukuman mati untuk tujuan politik.

“Mereka yang dijatuhi sanksi hari ini, dari tokoh peradilan yang menggunakan hukuman mati untuk tujuan politik hingga preman yang memukuli pengunjuk rasa di jalanan, berada di jantung represi brutal rezim terhadap rakyat Iran,” kata Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Akses cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos Kemensos 2023 Online

Departemen Keuangan AS mengatakan sanksi barunya menargetkan pilar ekonomi utama IRGC, yang mendanai sebagian besar penindasan brutal rezim serta pejabat keamanan senior yang mengoordinasikan tindakan keras Teheran di tingkat nasional dan provinsi.

Washington menuduh bahwa agen-agen di Kementerian Intelijen dan Keamanan Iran melakukan pelanggaran yang dimaksudkan untuk menekan protes, termasuk pemaksaan pengakuan, pengawasan, dan pelecehan seksual.

Ia juga menuduh IRGC terus menindak demonstrasi damai secara agresif dan mengatakan telah memainkan peran utama dalam menekan protes melalui pelanggaran hak asasi manusia yang ekstensif.

Langkah-langkah tersebut membekukan aset apa pun yang berbasis di AS dari individu dan kelompok yang terkena sanksi, dan umumnya melarang orang di AS untuk berurusan dengan mereka.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah