Dua Tahun Setelah Kudeta, Junta Militer Myanmar akan Perpanjang Keadaan Darurat

- 2 Februari 2023, 10:19 WIB
Junta militer Myanmar menyebut bahwa mereka akan memperpanjang keadaan darurat di negara itu selama enam bulan.
Junta militer Myanmar menyebut bahwa mereka akan memperpanjang keadaan darurat di negara itu selama enam bulan. /Stringer/Reuters

PR DEPOK – Junta Myanmar menyebut bahwa pihaknya memperpanjang keadaan darurat negara itu selama enam bulan lagi.

Tetap dua tahun setelah kudeta militer di Myanmar dimulai, para pengunjuk rasa menandai peringatan itu dengan melakukan protes secara diam.

Pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, dalam pertemuan dengan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional (NDSC) yang didukung tentara, juga mengatakan pemilihan multi-partai harus diselenggarakan sesuai keinginan rakyat.

Dia tidak memberikan batas waktu untuk pemungutan suara, yang tidak dapat diadakan selama keadaan darurat.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id, Cek Nama Penerima Bansos Kemensos Februari 2023 Online

Kritikus mengatakan setiap pemilihan cenderung palsu yang bertujuan memungkinkan militer untuk mempertahankan kekuasaan.

“Meskipun menurut pasal 425 konstitusi, (keadaan darurat) hanya dapat diberikan dua kali, situasi saat ini berada dalam keadaan yang tidak biasa dan cocok untuk memperpanjangnya sekali lagi selama enam bulan,” ujat penjabat Presiden Myint Swe, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Channel News Asia.

Jenderal tertinggi negara Asia Tenggara itu memimpin kudeta pada Februari 2021 setelah lima tahun pembagian kekuasaan di bawah sistem politik semi-sipil yang diciptakan oleh militer.

Para pengunjuk rasa dan pemimpin sipil yang diasingkan berjanji untuk mengakhiri apa yang mereka sebut "perebutan kekuasaan ilegal" oleh tentara.

Baca Juga: KJP Plus Bulan Februari 2023 Cair! Simak Cara Cek Daftar Penerima SD-PKBM di kjp.jakarta.go.id

Di kota-kota besar di seluruh Myanmar, jalan-jalan dikosongkan saat orang-orang diam di rumah sebagai protes, sementara ratusan pendukung demokrasi menghadiri aksi unjuk rasa di Thailand dan Filipina.

Penggulingan pemerintah terpilih peraih Nobel Aung San Suu Kyi menggagalkan satu dekade reformasi, keterlibatan internasional, dan pertumbuhan ekonomi.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta, dengan gerakan perlawanan melawan militer di berbagai front setelah tindakan keras terhadap lawan yang membuat sanksi Barat diberlakukan kembali.

Di kota-kota komersial utama Yangon dan Mandalay, gambar-gambar di media sosial menunjukkan jalan-jalan sepi yang disebut penentang kudeta sebagai "protes diam" terhadap junta.

Baca Juga: Ramalan Angka Keberuntungan 1-8 di Februari 2023 Berdasarkan Huruf Depan Nama, Kamu yang Mana?

Aktivis demokrasi mendesak orang untuk tidak turun ke jalan antara jam 10 pagi dan 3 sore.

Ada juga unjuk rasa di Yangon oleh sekitar 100 pendukung militer, diapit oleh tentara.

Di Thailand, ratusan pengunjuk rasa anti-kudeta mengadakan unjuk rasa di luar kedutaan Myanmar di Bangkok.

"Tahun ini sangat menentukan bagi kami untuk benar-benar menumbangkan rezim militer," kata Acchariya, seorang biksu Buddha yang menghadiri rapat umum tersebut.

Baca Juga: BLT Lansia Februari 2023 Cair Rp600.000? Segera Cek Nama Penerima PKH di cekbansos.kemensos.go.id

Aktivis juga menggelar protes di ibukota Filipina, Manila.

NDSC bertemu untuk membahas situasi di Myanmar termasuk tindakan Pemerintah Persatuan Nasional (NUG), pemerintahan bayangan yang dibentuk oleh lawan, dan apa yang disebut pasukan pertahanan rakyat melawan tentara.

"Keadaan yang tidak biasa dari negara di mana mereka melakukan upaya untuk merebut kekuasaan negara dengan cara pemberontak dan teror," kata media Myawaddy milik militer.

Panggilan telepon ke juru bicara militer yang meminta komentar tidak dijawab.

Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan setelah mengeluhkan kecurangan dalam pemilihan umum November 2020 yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi. Kelompok pemantau pemilu tidak menemukan bukti kecurangan massal.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x