Hagia Sophia Resmi Dialihfungsikan Jadi Masjid, Pengamat: Erdogan Adalah Simbol Kebangkitan

- 25 Juli 2020, 18:48 WIB
Pandangan udara dari monumen Hagia Sophia era-Bizantium di Istanbul pada 11 April 2020.
Pandangan udara dari monumen Hagia Sophia era-Bizantium di Istanbul pada 11 April 2020. /AFP

PR DEPOK - Hagia Sophia atau Ayasofya secara resmi kembali menjadi masjid pada Jumat 24 Juli 2020 setelah selama 86 tahun sebelumnya difungsikan sebagai museum.

Keputusan dialihfungsikannya Hagia Sophia menjadi masjid diputuskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah pengadilan memutuskan bahwa konversi bangunan ke museum pada waktu itu telah melanggar hukum.

Sejak dirubah menjadi masjid, banyak pihak turut memberikan tanggapannya. Salah satunya datang dari pengamat internasional Arya Sandhiyudha.

Baca Juga: Suci Fitri Rohmah Ungkap Permasalahan Pribadi, Yodi Prabowo: Kalau Saya Tidak Ada, Bagaimana? 

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI, Arya Sandhiyudha menilai dengan dialihfungsikannya Hagia Sophia kembali menjadi masjid adalah bagian dari bentuk kebangkitan.

Arya Sandhiyudha mengatakan bahwa Recep Tayyip Erdogan memiliki ideologis cita-cita Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) dan juga keputusan tersebut bisa dikatakan sebagai perwakilan dari masyarakat setempat.

"Tentu suatu kebangkitan Hagia Sophia, dikirimkan kepada publik bahwa ini adalah sesuatu yang sempat hilang dan kemudian dibangkitkan kembali," kata Arya Sandhiyudha.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa Recep Tayyip Erdogan melihat Hagia Sophhia adalah satu magnet kekuatan pemersatu dari sekian ragam simbol bersejarah yang terdapat di Turki.

Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Labfor, Polisi: Dari 5 Titik, Tusukan di Leher Jadi Sebab Yodi Prabowo Tewas 

Lebih menarik lagi, kata Arya Sandhiyudha, Partai Rakyat Republik (CHP) justru memberikan dukungannya dengan dialihfungsikannya kembali Hagia Sophia menjadi masjid.

"Menurut lembaga survei kredibel di Turki, sekitar 21 persen pemilih CHP menginginkan Hagia Sophia menjadi masjid," ucap dia.

Berbeda dengan CHP, Partai Gerakan Nasionalis (MHP) justru tidak menginginkan hal itu dilakukan dan lebih memilih Hagia Sophia difungsikan sebagai museum.

Selain Arya Sandhiyudha, seorang pengamat Timur Tengah yakni Smith Al Hadar pun memberikan tanggapannya perihal perubahan fungsi Hagia Sophia menjadi masjid.

Baca Juga: Asyik Berjoget di Tengah Jalan Saat Galang Dana, Seorang Warga Tertabrak Motor yang Melintas Kencang 

Dikatakan dia, keputusan merubah Hagia Sophia kembali menjadi masjid merupakan cara Recep Tayyip Erdogan untuk meraih simpati dari masyarakat Turki.

"Hagia sophia menjadi masjid dalam rangka menarik dukungan rakyat yang mulai melemah," kata Smith Al Hadar.

Adapun maksud dari dukungan rakyat yang mulai melemah dijelaskannya bahwa Recep Tayyip Erdogan sempat melakukan kesalahan kebijakan ekonomi rezim bahkan sebelum merebaknya pandemi Virus Corona.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x