4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Tuduhan Kejahatan Donald Trump, Dirinya Tidak Mengaku?

- 5 April 2023, 20:11 WIB
Ini hal yang perlu diketahui dari tuduhan kejahatan Donald Trump.
Ini hal yang perlu diketahui dari tuduhan kejahatan Donald Trump. /The Independent

PR DEPOK - Publik internasional sedang dihebohkan dengan beredarnya kabar mengenai mantan Presiden Amerika Serikat yang penuh dengan kontroversi, Donald Trump atas tuduhan kejahatan yang dilakukannya.

 

Mantan Presiden Donald Trump mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan kejahatan. Tuduhan tersebut berasal dari penyelidikan yang dipimpin oleh Jaksa Wilayah Manhattan, Alvin Bragg.

Jaksa menuduh bahwa Donald Trump telah memalsukan catatan bisnis untuk menyembunyikan informasi yang merusak dari pemilih pemilu (Pemilu) Presiden pada tahun 2016 lalu.

Atas tuduhan kejahatan inilah yang menjadikan Donald Trump sebagai mantan presiden Amerika Serikat pertama kali dalam sejarah yang menghadapi dakwaan kriminal atau tuntutan pidana.

Baca Juga: PKH 2023 Tahap 2 Lansia Cair, Berikut Cara Cek Penerima Bantuan serta Nominalnya di Sini

Sebagaimana diberitakan ANTARA yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com, tuduhan yang menimpa suami dari Melania Trump tersebut terkait dengan dugaan peran dirinya dalam pembayaran uang suap kepada sejumlah individu, termasuk kepada seorang wanita bintang film dewasa, dalam juga upaya untuk melindungi kampanyenya dari skandal selama Pemilu di 2016 lalu.

Apa yang Dituduhkan Kepada Donald Trump?

Berdasarkan laporan NPR yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com, surat dakwaan yang dibuka pada hari Selasa waktu setempat mencakup 34 dakwaan memalsukan catatan bisnis dengan niat untuk melakukan kejahatan lain, serta menyembunyikan perbuatannya. Itu merupakan kejahatan Kelas E atau disebut sebagai tingkat kejahatan terendah di negara bagian New York, Amerika Serikat.

Jaksa penuntut mengatakan, terdapat sejumlah cek atau transaksi bisnis yang dipalsukan secara berulang kali oleh Trump Organization dan disamarkan sebagai pembayaran bulanan untuk layanan hukum kepada mantan pengacaranya.

Baca Juga: PKH 2023 Tahap 2 Bakal Cair April di Tanggal Ini, Uang Tunai hingga Rp750.000 Bisa Diambil di Sini

"Manhattan adalah rumah bagi pasar bisnis paling signifikan. Kami tidak dapat mengizinkan bisnis manipulasi mereka untuk menutupi tindakan kriminal,” ujar Jaksa Alvin Bragg dalam siaran pers atas tuduhan tersebut.

Tentang Skema 'Tangkap dan Bunuh'

Jakwa Alvin Bragg bertumpu pada gagasan bahwa Donald Trump secara teratur menggunakan skema ‘tangkap dan bunuh’ untuk mengubur informasi negatif. Ia mengatakan bahwa Donald Trump telah mengatur skema semacam itu dengan para eksekutif di American Media Inc., sebuah perusahaan yang menerbitkan National Enquirer. Hal tersebut terjadi setelah Trump mengumumkan pencalonannya sebagai presiden Amerika Serikat pada Juni 2015.

Contoh pertama yaitu ketika American Media Inc. (AMI) membayar 30.000 dolar Amerika Serikat kepada mantan penjaga pintu Trump Tower yang mengaku memiliki cerita tentang seorang anak yang diduga merupakan anak Donald Trump di luar pernikahannya.

Baca Juga: Windah Basudara Putuskan Rehat setelah Raih 10 Juta Subscribers

Bahkan, Jaksa Penuntut menyampaikan bahwa para eksekutif setuju untuk tidak melepaskan penjaga pintu dari perjanjian sampai setelah pemilihan Presiden usai, dan pembayaran itu ‘ditandai dengan salah’ dalam pembukuan dan catatan AMI.

Contoh kedua terjadi pada Juni 2016 ketika Karen McDougal, mantan model majalah pria dewasa, Playboy, menyebut bahwa dirinya telah berselingkuh dengan Donald Trump saat dia sudah menikah.

Insiden terakhir adalah pembayaran 130.000 dolar Amerika Serikat kepada aktris film dewasa, Stormy Daniels pada Oktober 2016 lalu, tepat sebelum pemilihan Presiden, untuk menyembunyikan tuduhan perselingkuhannya di turnamen golf selebriti pada 2006. Namun, Donald Trump membantah ketiga cerita tentang perselingkuhannya tersebut.

Apa yang Perlu Dibuktikan oleh Jaksa?

Baca Juga: Jelang Laga Lawan Real Madrid, Bos Chelsea Bakal Segera Mengumumkan Pelatih Baru

Di bawah undang-undang negara bagian New York, pemalsuan catatan bisnis merupakan kejahatan yang jika dilakukan dengan maksud untuk menyembunyikan atau melakukan kejahatan lain.

Dalam keterangan pers yang diadakan setelah kehadiran Trump di pengadilan pada Selasa sore, Jaksa Bragg mengklarifikasi apa yang dilihat jaksa sebagai dua kemungkinan kejahatan lain dalam kasus Donald Trump.

Yang pertama adalah undang-undang pemilihan negara bagian New York, yang menjadikannya kejahatan untuk berkonspirasi mempromosikan pencalonan dirinya dengan cara yang melanggar hukum. Dalam hal ini, dapat mencakup pernyataan palsu, seperti pernyataan keliru kepada otoritas pajak tentang pembayaran kepada Michael Cohen.

Yang kedua adalah undang-undang pemilihan federal, yang membatasi jumlah yang dapat disumbangkan kepada kandidat dalam pemilihan federal.

Baca Juga: Kapan dan Tanggal Berapa Malam Nuzulul Quran 2023? Ini Jadwal serta Keutamaannya

Reaksi Donald Trump atas Tuduhan Kejahatannya

Meski kini dirinya harus berhadapan dengan hukum. Donald Trump, yang dua kali dimakzulkan sebagai presiden Amerika Serikat dan masih mendapatkan jumlah suara elektoral yang memecahkan rekor, mencoba memanfaatkan potensi naratif di pengadilan.

Dia meninggalkan gedung pengadilan dengan iring-iringan mobil yang dilacak oleh jaringan kabel utama dengan rekaman helikopter. Kampanye pemilu 2024-nya mulai menawarkan kaus dengan foto dirinya dan mug untuk sumbangan 47 dolar Amerika Serikat.

Dan untuk menutup satu hari penuh dari perhatian awak media, Donald Trump mengambil panggung di Mar-a-Lago di hadapan audiensi pendukungnya untuk menyerang tuduhan kejahatan kepada dirinya sebagai penganiayaan politik.

Baca Juga: Jadi Global Ambassador Brand Fashion, Jungkook BTS Bangun Mansion 5 Lantai di Kawasan Mewah Seoul

"Saya tidak pernah berpikir hal seperti ini akan terjadi di Amerika," kata Trump saat memulai pidatonya. "Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut dari mereka yang berusaha menghancurkannya," tambahnya.

Trump menolak penyelidikan lain yang dia hadapi, mengatakan bahwa Jaksa Bragg sebagai orang yang membenci Trump. Tetapi, para pendukungnya dengan jelas menunjukkan dukungan kepadanya.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Fox News ANTARA npr.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah