Kasus COVID-19 Melonjak di Korsel, Pemerintah Tuding Pendeta Langgar Aturan Isolasi Mandiri

- 19 Agustus 2020, 21:50 WIB
Sejumlah orang tengah menunggu bus di dalam halte di Seoul, Korea Selatan, Jumat 14 Agustus 2020.
Sejumlah orang tengah menunggu bus di dalam halte di Seoul, Korea Selatan, Jumat 14 Agustus 2020. /Reuters

PR DEPOK - Korea Selatan terus mengalami lonjakan kasus tertinggi dengan melaporkan adanya penambahan kasus baru pandemi COVID-19 sebanyak 279 orang pada akhir pekan lalu.

Penambahan itu lebih banyak dua kali lipat dari angka yang dilaporkan Korea Selatan pada Jumat 14 Agustus 2020 sebanyak 103 kasus baru. Kebanyakan penularan baru ditemukan di Seoul dan sekitarnya.

Dengan lonjakan kasus tersebut, Pemerintah Korea Selatan menuding seseorang yang menjadi dalang terjadi lonjakan kasus penyebaran COVID-19.

Baca Juga: Dicemooh Usai Putuskan Hijrah, Five Vi Laporkan Dua Pelaku ke Polda Metro Jaya  

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, Rabu 19 Agustus 2020, tuduhan tersebut ditujukan kepada seorang pendeta konservatif atas pelanggaran peraturan isolasi mandiri dan menghambat pelacakan kontak di satu gereja yang ditemukan sebanyak 240 penularan.

Imbasnya, penyebaran COVID-19 menjadi semakin parah dan disebut-sebut paling terburuk yang dialami negara tersebut dalam lebih dari lima bulan.

Fokus terhadap Gereja Sarang Jeil, yang dipimpin oleh Pendeta Jung Kwang-hoon, membangkitkan memori buruk atas penyebaran terbesar di Korea Selatan di antara para pengikut sekte Kristen rahasia pada Februari 2020.

Selain dari penularan terkait dengan gereja itu, terdapat pula beberapa klaster yang lebih kecil. Termasuk 30 kasus yang terhubung dengan cabang kedai kopi Starbucks di Kota Paju di utara Seoul.

Baca Juga: Tahun Baru Islam 1442 H Jatuh Besok, Berikut Doa Awal Tahun Beserta Amalan Bulan Muharram 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x