PR DEPOK - Amerika Serikat, Prancis, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan tegas mengutuk pengambilalihan militer yang terjadi di Niger setelah tentara-tentara berpakaian loreng muncul di televisi nasional untuk mengumumkan penggulingan pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum.
Kudeta yang terjadi pada Rabu malam kemarin mengakibatkan kebingungan setelah anggota pasukan penjaga kepresidenan Niger mengepung istana kepresidenan dan menahan presiden.
Amerika Serikat
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menuntut "pembebasan segera" pemimpin Niger, Mohamed Bazoum, dan menyatakan bahwa Washington mengutuk segala upaya merebut kekuasaan dengan paksa.
Baca Juga: 7 Foto Bali Terindah yang Cocok dijadikan Wallpaper
"Saya berbicara dengan Presiden Bazoum pagi tadi dan menegaskan bahwa Amerika Serikat dengan tegas mendukungnya sebagai presiden Niger yang terpilih secara demokratis.Kami menuntut pembebasannya segera," ujar diplomat papan atas tersebut dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera.
"Kami aktif terlibat dengan pemerintah Niger, juga dengan mitra-mitra di wilayah dan di seluruh dunia, dan akan terus melakukannya sampai situasi ini diselesaikan dengan tepat dan damai," tambahnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
Baca Juga: Bisa Dapat Insentif Rp4,2 Juta, Ini Tips Lolos Seleksi Gelombang Kartu Prakerja 2023