Penyakit Kardiovaskular Jadi Sorotan Utama Hari Menopause Sedunia 2023

- 18 Oktober 2023, 07:46 WIB
Pada tanggal 18 Oktober setiap tahunnya diperingati Hari Menopause Sedunia, penyakit kardiovaskular jadi tema utama.*
Pada tanggal 18 Oktober setiap tahunnya diperingati Hari Menopause Sedunia, penyakit kardiovaskular jadi tema utama.* /Unsplash/Jesse Orrico

PR DEPOK - Pada tanggal 18 Oktober setiap tahunnya diperingati Hari Menopause Sedunia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang menopause dan opsi dukungan yang dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan.

 

Para profesional dan perempuan di seluruh dunia diharapkan untuk berpartisipasi dalam kampanye ini dengan cara membagikan materi edukatif, mengadakan acara lokal, dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas informasi.

Tema utama Hari Menopause Sedunia tahun 2023 adalah Penyakit Kardiovaskular. Meskipun kanker payudara sering dianggap sebagai penyebab utama kematian dan cacat pada perempuan, namun kenyataannya adalah penyakit kardiovaskular yang harus menjadi fokus perhatian.

Penyakit kardiovaskular mencakup berbagai gangguan, termasuk penyakit arteri koroner yang mengakibatkan penyumbatan atau spasme pada arteri yang membawa darah ke jantung.

Baca Juga: Suka Nasi Goreng? Cobain 7 Nasi Goreng Termantap di Kota Blitar

Hal ini mengakibatkan gangguan pada pemenuhan nutrisi jantung, yang dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dada atau sesak napas, yang dikenal sebagai angina. Jika tidak ditangani dengan tepat, hal ini dapat berujung pada serangan jantung.

Organisasi Internasional untuk Menopause (IMS) telah mengeluarkan Brosur Informasi Pasien tentang Penyakit Kardiovaskular khusus untuk membantu perempuan memahami dengan lebih baik mengenai kondisi ini.

 

Brosur ini memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dimengerti mengenai penyakit kardiovaskular, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terjadinya.

Meskipun angka kasus penyakit kardiovaskular terus meningkat, pemahaman yang lebih baik mengenai penyebab dan dampak dari penyakit ini dapat membantu perempuan untuk mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengurangi risiko mereka.

Baca Juga: Eks Wakil KPK Tak Ragu Firli Bahuri Jadi Tersangka, Diduga Pernah Bertemu Syahrul Yasin Limpo

Edukasi dan dukungan dari berbagai pihak, terutama dari para profesional kesehatan, memainkan peran penting dalam membantu perempuan memahami dan mengelola kesehatan jantung mereka.

Meskipun telah terjadi kemajuan dalam diagnosis dan pengobatan, penyakit kardiovaskular (PKV) tetap menjadi penyebab utama kematian pada wanita di seluruh dunia, baik di negara-negara maju maupun berkembang.

 

Menurut World Heart Federation (WHF), PKV, termasuk penyakit jantung dan stroke, adalah penyakit non-menular paling umum di seluruh dunia, bertanggung jawab atas hampir 20,5 juta kematian, dimana lebih dari tiga perempat terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah dan menengah.

PKV bertanggung jawab atas 35% kematian pada wanita setiap tahunnya - lebih dari 13 kali lipat angka kematian akibat kanker payudara, dan lebih tinggi dari semua jenis kanker yang digabungkan.

Baca Juga: 12 Link Download Twibbon Hari Santri Nasional 2023 Desain Terbaru dan Terbaik untuk Diunggah di Media Sosial

Pentingnya Meningkatkan Kesadaran

Persepsi risiko, faktor utama yang terkait dengan kepatuhan terhadap rekomendasi pencegahan PKV, telah menurun di kalangan wanita.

 

Pada tahun 2019, dibandingkan satu dekade sebelumnya, wanita 74% lebih tidak mungkin mengidentifikasi penyakit jantung sebagai penyebab kematian utama, dan dua kali lebih mungkin (16,5% versus 7,9%) mengidentifikasi kanker payudara sebagai penyebab utama.

Faktor Risiko yang Harus Diperhatikan

Baca Juga: Jokowi Beri Tanggapan Mengenai Keputusan MK Tentang Batas Usia Capres dan Cawapres

Faktor risiko untuk PKV pada wanita dapat dibagi menjadi tiga kategori: faktor risiko yang sudah mapan, faktor risiko yang kurang diakui, dan faktor risiko khusus jenis kelamin. Faktor risiko yang sudah mapan adalah yang paling dikenal sebagai sasaran terapi medis dan modifikasi gaya hidup.

Termasuk dalam kategori ini adalah kondisi medis seperti hipertensi, dislipidemia, dan diabetes, serta masalah terkait gaya hidup seperti obesitas, pola makan tidak sehat, gaya hidup kurang aktif, dan merokok atau penggunaan tembakau.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah