PR DEPOK - Rumah sakit yang dibangun Indonesia di Bait Lahiya, Jalur Gaza, dibanjiri ribuan pasien. Tenaga medis berjibaku merawat korban di tengah serangan Israel yang semakin memanas.
Berdasarkan keterangan relawan medis Indonesia bernama Fikri Rofiqul Haq, rumah sakit Indonesia di Gaza membutuhkan tenaga medis.
"Rumah Sakit Indonesia sangat membutuhkan bantuan medis dan tenaga rumah sakit kelelahan karena dipaksa bekerja 24 jam sehari," kata Fikri, dilansir dari Al-Jazeera.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Nasi Goreng di Majalengka Terkenal Enak, Antrian Tempatnya Tak Pernah Sepi
Selain darurat tenaga medis, rumah sakit Indonesia di Gaza membutuhkan bantuan stok obat-obatan. Diungkap Fikri, MER-C Indonesia telah mengumpulkan bantuan untuk Gaza.
Meskipun sudah mendapatkan bantuan, rumah sakit Indonesia memerlukan obat-obatan yang lain, karena stoknya habis.
"Kami sempat mendapatkan beberapa obat dan alat kesehatan lainnya, namun masih banyak obat yang belum kami miliki karena sudah habis," ungkapnya.
Baca Juga: 6 Warung Nongkrong Ternyaman di Kudus, Menu Banyak, Harga Terjangkau!
Rumah sakit Indonesia telah merawat 2.530 korban yang mengalami luka-luka. Saat ini, tercatat ratusan orang tengah di rawat.