Yaman Kembali Diserang Amerika Serikat, Houthi Ancam akan Lakukan Pembalasan

- 14 Januari 2024, 15:13 WIB
Juru bicara militer Houthi Yaman Yahya Sarea, dalam pernyataan yang disiarkan di saluran TV al-Masirah./ANTARA/Xinhua
Juru bicara militer Houthi Yaman Yahya Sarea, dalam pernyataan yang disiarkan di saluran TV al-Masirah./ANTARA/Xinhua /

Mohammed Abdulsalam, juru bicara Houthi lainnya, mengatakan bahwa serangan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap kemampuan untuk mencegah kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel melewati Laut Merah dan Laut Arab.

Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk Yaman, pada hari Sabtu menyerukan agar semua pihak yang terlibat menahan diri dan memperingatkan situasi yang semakin berbahaya di wilayah tersebut.

Dukungan untuk Palestina

Baca Juga: Liburan Disini Aja! 5 Rekomendasi Tempat Wisata Terkenal di Subang, Pesona Alam yang Menawan

Kelompok Houthi mengatakan kampanye maritim mereka bertujuan untuk mendukung warga Palestina di bawah pengepungan dan serangan Israel di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas yang didukung Iran. Banyak kapal yang mereka serang tidak diketahui hubungannya dengan Israel.

Kelompok tersebut, yang menguasai Sanaa dan sebagian besar wilayah barat dan utara Yaman, juga telah menembakkan drone dan rudal ke Laut Merah ke arah Israel sendiri.

Di Sanaa, pegawai pemerintah Mohammed Samei mengatakan serangan itu adalah tindakan agresi brutal dan menandai tahap baru perang yang telah dialami Yaman selama 10 tahun.

Baca Juga: Mahfud MD Janjikan Guru Ngaji Digaji Jika Menang di Pemilu 2024

Hussein Kabsi, seorang pensiunan pegawai pemerintah, mengatakan mendukung Palestina adalah kewajiban agama dan moral.

“Sikap kami tidak tergoyahkan, kami akan terus berdiri bersama saudara-saudara kami di Palestina dan Gaza sampai kemenangan dan sampai seluruh tanah Palestina dibebaskan, bukan hanya Gaza,” ujarnya.

Krisis Laut Merah telah menambah penyebaran konflik di Timur Tengah sejak Hamas meenyerang Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah