PR DEPOK – Pasukan AS dan Inggris melancarkan serangan baru pada Senin, 22 Januari di Yaman, menargetkan situs penyimpanan bawah tanah Houthi serta rudal dan pengawasan yang digunakan oleh kelompok itu terhadap pengiriman di Laut Merah.
Kelompok Houthi mengatakan bahwa serangan di Laut Merah tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina ketika Israel menyerang Gaza.
Serangan Houthi telah mengganggu pelayaran global dan memicu kekhawatiran terhadap inflasi global. Mereka juga memperdalam kekhawatiran bahwa dampak perang Israel-Hamas dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah.
Dalam tanggapan terbaru, pasukan AS dan Inggris melancarkan delapan serangan, dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda, menurut pernyataan bersama yang ditandatangani oleh enam negara.
Baca Juga: Kuahnya Seger Banget! 4 Rekomendasi Soto Terkenal di Purwokerto, Ini Alamat, Jam Buka dan Menunya
Seorang pejabat senior militer AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan sekitar 25 hingga 30 amunisi ditembakkan, termasuk dari pesawat tempur yang diluncurkan dari kapal induk AS.
Sejauh ini, delapan kali serangan selama sebulan terakhir gagal menghentikan serangan Houthi terhadap kapal-kapal pengiriman.
Para pejabat AS mengatakan serangan tersebut telah menurunkan kemampuan Houthi untuk melakukan serangan yang kompleks. Namun mereka menolak memberikan angka spesifik mengenai jumlah rudal, radar, drone atau kemampuan militer lainnya yang dihancurkan sejauh ini.
Baca Juga: 7 Nasi Goreng Lezat dan Antriannya Panjang di Blora Jawa Tengah, Cek Lokasi Lengkapnya