“Saya pikir sangat menakutkan retorika anggota Partai Republik dan pengaruhnya terhadap keputusan yang akan diambil oleh para pembuat kebijakan,” kata Jamal Abdi, Presiden Dewan Nasional Iran Amerika (NIAC) seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Aljazeera pada Kamis, 1 Februari 2024.
Stephen Miles, presiden Win Without War, sebuah kelompok yang mengadvokasi kebijakan luar negeri AS yang progresif, menggambarkan reaksi tersebut sebagai tindakan spontan.
Ia berpendapat bahwa seruan anggota Partai Republik justru semakin bahan bakar ke dalam situasi yang sudah berbahaya.
Pemerintahan Biden menurutnya sudah menjalankan strategi serangan balasan terhadap kelompok yang mendapat dukungan dari Iran di Irak dan Suriah, serta Houthi di Yaman.
Hal ini, pada akhirnya, dapat meningkatkan ketegangan konflik Gaza menjadi perang regional.
Baca Juga: Enaknya Tak Terbantahkan! Ini 9 Bakso Favorit di Demak, Warungnya Selalu Ramai Pengunjung
Merespons serangan ini, Joe Biden berjanji akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara AS sendiri.
Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menegaskan bahwa AS tidak melakukan konfrontasi langsung dengan Iran. Dia juga tidak mengaitkan Iran secara langsung dalam serangan tersebut.
Meski demikian, Kirby mengatakan AS akan merespons dengan tepat terhadap kelompok yang didukung Iran agar bertanggung jawab atas kematian tersebut.***