Anak-anak di Gaza Dilaporkan Terancam Kelaparan, Akses Bantuan Ditolak Israel

- 11 Februari 2024, 06:10 WIB
Seorang dokter memeriksa kondisi seorang anak laki-laki di klinik sementara di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 8 Januari 2024. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad
Seorang dokter memeriksa kondisi seorang anak laki-laki di klinik sementara di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, pada 8 Januari 2024. ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad /

Baca Juga: Insentif Rp4,2 Akan Didapatkan Februari 2024? Cek Jadwal Kartu Prakerja Gelombang 63 dan Syaratnya

Serangan di Rafah

Serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 44 warga Palestina, termasuk anak-anak, di Rafah pada hari Sabtu, beberapa jam setelah Netanyahu mengatakan dia meminta militer untuk merencanakan evakuasi ratusan ribu orang dari kota Gaza selatan menjelang invasi darat.

Dia tidak memberikan rincian atau batas waktunya, namun pengumuman tersebut memicu kepanikan yang meluas.

Lebih dari separuh penduduk Gaza tinggal di Rafah. Banyak dari mereka yang terpaksa mengungsi berulang kali akibat perintah evakuasi Israel yang kini mencakup dua pertiga wilayah Gaza.

Baca Juga: BPNT Tahap 1 2024 Cair Rp200.000 Sampai Kapan? Simak Estimasi Pencairan dan Nama Penerima di Link Ini

Rafah adalah pusat populasi besar terakhir di Jalur Gaza yang belum dimasuki oleh pasukan Israel dan juga merupakan pintu masuk utama pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Perintah Israel kepada warga Palestina untuk bergerak lebih jauh ke selatan menuju perbatasan Mesir selama perang melawan Hamas di Gaza dan situasi kemanusiaan yang mengerikan telah memicu kekhawatiran Arab dan PBB bahwa warga Palestina pada akhirnya akan diusir melewati perbatasan.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah