PR DEPOK – Hizbullah mengungkapkan bahwa mereka menembakkan puluhan roket ke sebuah kota di Israel utara sebagai respon awal terhadap pembunuhan 10 warga sipil di Lebanon selatan, hari paling mematikan bagi warga sipil Lebanon dalam empat bulan permusuhan lintas batas.
PBB mendesak penghentian apa yang disebutnya sebagai eskalasi berbahaya, yang terjadi bersamaan dengan perang Gaza dan memicu kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Hizbullah yang didukung Iran dan Israel.
Militer Israel mengatakan mereka telah membunuh seorang komandan unit elit Radwan Hizbullah, komandannya dan agen lainnya dalam serangan udara di Nabatieh pada hari Rabu, tanpa menyebutkan kematian warga sipil.
Baca Juga: Google Terancam? ChatGPT akan Dilengkapi Aplikasi Mesin Pencari Dukungan Microsoft Bing
Hizbullah mengatakan tiga pejuangnya telah terbunuh namun tidak mengidentifikasi siapa pun sebagai komandannya, hal yang telah mereka lakukan di masa lalu.
Tewasnya Warga Sipil
Tujuh warga sipil tewas di Nabatieh pada Rabu malam ketika serangan Israel terjadi di kota selatan itu menghantam gedung bertingkat, kata sumber di Lebanon. Korban tewas berasal dari keluarga besar yang sama dan termasuk tiga anak.
Serangan ini menyusul serangan sebelumnya yang menewaskan seorang wanita dan dua anak di desa al-Sawana di perbatasan, yang dimakamkan pada hari Kamis.
Baca Juga: Pilih Rating Tertinggi, Berikut 8 Nasi Goreng Paling Lezat dan Nikmat di Brebes Jawa Tengah
Jenazah anak-anak tersebut, yang dibungkus dengan kain kafan hijau, berukuran sangat kecil sehingga masing-masing dapat ditampung di dua kursi plastik saat orang-orang datang untuk memberikan penghormatan. Ayah mereka memeluk mereka erat-erat sebelum mereka dikuburkan sementara seorang pria lain menangis di bahunya.