Mantan Ajudan Harry dan Meghan Buka Suara Soal Tuduhan Perundungan, Tak Bisa Temukan Staf Pengganti

- 17 April 2024, 12:05 WIB
Mantan ajudan Harry dan Meghan buka suara terkait tuduhan perundungan dan intimidasi yang dilakukan Duchess of Sussex.
Mantan ajudan Harry dan Meghan buka suara terkait tuduhan perundungan dan intimidasi yang dilakukan Duchess of Sussex. /Instagram @sussexroyal

Baca Juga: Cari Sarapan Enak? Berikut 5 Bubur Ayam di Jember yang Selalu Jadi Incaran Warga Lokal, Wajib Dicoba

"Saya seharusnya hanya bekerja selama enam bulan, tetapi tinggal selama 18 bulan karena kami tidak dapat menemukan pengganti saya dan ketika kami melakukannya, kami mengajak mereka tur ke Afrika bersama Harry dan Meghan untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana caranya, tetapi mereka berhenti juga saat berada di Afrika," jelasnya, seperti dikutip dari Mirror.

Investigasi diluncurkan pada Maret 2021 dan mengundang karyawan lama dan sekarang untuk berbicara secara rahasia tentang pengalaman mereka bekerja untuk Meghan setelah dia diduga mengusir dua asisten pribadi dan staf yang dipermalukan pada beberapa kesempatan.

Hasilnya diharapkan bisa dipublikasikan. Namun, terungkap pada bulan Juli 2022 bahwa temuan tinjauan tersebut tidak akan ditampilkan dalam laporan untuk tahun tersebut.

Cohen, yang mengatakan mendiang Ratu menjulukinya "Samantha Panther" karena sikap kerjanya yang tidak basa-basi, juga mengungkapkan bagaimana mantan bosnya menyukai drama di istana karena hal itu membumbui hidupnya.

Baca Juga: Serak dan Sulit Menelan, Bocah di AS Kedapatan Tidak Sengaja Telan Koin hingga Tersangkut pada Pita Suara

Cohen mengatakan Ratu menunjukkan selera humor dan sering merasa terhibur ketika acara kerajaan yang diatur dengan sempurna seperti pembukaan plakat tidak berjalan sesuai rencana.

“Sang Ratu tidak memiliki ego, dia begitu nyaman dengan dirinya sendiri, namun dia menyukainya ketika ada yang tidak beres. Jika kuenya tidak terpotong, atau sebuah plakat tidak terbuka, karena segala sesuatunya tertata dengan sangat sempurna, hal itu akan menambah semangat hidupnya ketika ada sesuatu yang tidak beres," tuturnya.

Dia mengatakan waktu terbaik adalah dua turnya menemani Ratu ke Australia. Ratu dan Pangeran Philip mengunjungi Australia Selatan dan Queensland pada tahun 2002 dan kembali ke Australia pada tahun 2011 untuk menghadiri Pertemuan Kepala Pemerintahan Persemakmuran di Perth.

Baca Juga: 7 Tempat Nasi Goreng Populer Rating Tinggi di Purwakarta, Nasgornya Lezat Menggoyang Lidah

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Oddity Central


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah