Seorang Mahasiswa Yahudi Diserang hingga Luka Parah, Menlu Jerman Kecam sebagai 'Anti-Semitisme'

- 6 Oktober 2020, 08:13 WIB
Ilustrasi bendera Jerman.*
Ilustrasi bendera Jerman.* /Pixabay/Analogicus./

PR DEPOK – Jerman Utara dihebohkan dengan seorang mahasiswa Yahudi mengalami luka parah diakibatkan serangan secara beruntun di bagian kepala oleh pria tidak dikenal.

Serangan tersebut dianggap Menteri Luar Negeri (Menlu) Heiko Mass sebagai anti-semitisme yang menjijikan, lantaran dilakukan di sinagoga yang merupakan tempat beribadah kaum Yahudi.

Sontak penyerangan terhadap mahasiswa berusia 26 tahun itu mengundang respons dari sejumlah warganet.

Baca Juga: UU Cipta Resmi Disahkan DPR, Para Pengusaha Akui Senang dan Puas

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Time of Israel, Selasa 6 Oktober 2020, pelaku yang dilaporkan mengenakan seragam serupa dengan tentara itu berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian yang ditugaskan menjaga sinagoga.

Pihak kepolisian pun belum mengetahui secara pasti motif dan alasan pelaku yang berusia 29 tahun tersebut melakukan hal penyerangan kepada seorang mahasiswa.

Menurut kantor berita DPA Jerman, polisi menemukan selembar kertas bertuliskan swastika di salah satu saku celana pelaku.

Dilaporkan, saat kejadian berlangsung pria yang diserang berhasil menjauhkan diri dari penyerangan, dan seseorang yang tengah melintasi lokasi kejadian memberikan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit setempat.

Baca Juga: Omnibus Law Resmi Disahkan, Menaker Tulis Surat Terbuka 'Bersama Bagi Pekerja dan yang Menganggur'

Berdasarkan kabar yang dihimpun, pelaku menggunakan sekop saat melakukan penyerangan kepada mahasiswa Yahudi tersebut.

Seorang juru bicara kepolisian mengatakan, pelaku adalah penduduk asal Kazakhstan tampaknya dalam keadaan bingung, dan hal itu membuat pihaknya sulit untuk menjalankan proses interogasi.

Sementara itu, pemimpin Kongres Yahudi Dunia Ronald Lauder secara tegas mengecam atas serangan tersebut.

Lebih lanjut, kata dia, serangan itu terjadi setahun setelah dua orang ditembak mati setelah seorang ekstremis mencoba menyerbu sebuah sinagoga di Kota Halle, di Jerman Timur.

Baca Juga: Usai Disahkan oleh DPR, Lebih dari 15.000 Orang Tandatangani Petisi Penolakan RUU Cipta Kerja

"Penyerang itu harus bertanggung jawab sebagaimana semua orang yang terlibat dalam aksi kebencian atau intoleransi," katanya.

Avichal Apel, Ketua Konferensi Rabi Ortodoks Jerman menggambarkan serangan itu sebagai kejutan baru bagi komunitas Yahudi di Jerman.

Untuk diketahui, kejahatan anti-semitisme terus meningkat di Jerman dalam beberapa tahun terakhir dengan 2.032 pelanggaran tercatat pada tahun 2019. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 13 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, sekitar enam juta orang Yahudi Eropa dibunuh oleh rezim Nazi Adolf Hitler selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Distribusi Bansos Jabar Akan Dihentikan Sementara, Ridwan Kamil: Cegah Politisasi Jelang Pilkada

Jerman saat ini menjadi rumah bagi populasi Yahudi terbesar ketiga di Eropa Barat, sebagian besar karena masuknya sekitar 200.000 orang Yahudi setelah runtuhnya Uni Soviet.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Time of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah